> >

Jurus UGM Perkuat Industri Farmasi Dalam Negeri

Berita daerah | 25 Agustus 2021, 18:52 WIB
Ilustrasi: Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. (Sumber: KOMPAS.COM)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Universitas Gadjah Mada (UGM) kini memiliki tim gugus tugas Kemandirian Industri Farmasi dan Alat Kesehatan (KIFA). Peluncuran tim gugus tugas KIFA UGM dilakukan Rektor UGM Panut Mulyono saat webinar KIFA, Selasa (24/8/2021).

Pembentukan gugus tugas KIFA UGM bertujuan untuk mendorong terciptanya produk farmasi dan alat kesehatan yang bisa dihilirkan ke masyarakat melalui kerja sama dengan industri.

Menurut Panut, pandemi Covid-19 yang sudah terjadi lebih dari 1,5 tahun ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kemandirian industri farmasi dan alat kesehatan karena selama penanganan pandemi dalam negeri masih sangat bergantung pada vaksin dan obat yang bahan bakunya berasal dari luar negeri.

"Kurang lebih 95 persen bahan baku produk farmasi masih diimpor dari luar, bahkan alat kesehatan yang ada di berbagai di rumah sakit pun sekitar 94 persen bergantung pada produk impor," ujarnya.

Baca Juga: Bertemu Penasihat Keamanan Nasional dan Industri Farmasi AS, Menlu Retno Bahas Bantuan Pandemi

Sejumlah bahan baku yang masih impor, antara lain, beta lactam sebagai bahan pembuatan obat amoksilin, phenol untuk pembuatan para amino phenol, benzene untuk para nitrochlorobenzene, dan gelatin untuk pembuatan kapsul. Bahan baku itu diimpor dari China, India, Italia, Spanyol, Korea, dan Malaysia.

Sementara Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Laksono Tri Handoko akan memfasilitasi periset dari berbagai instansi mana pun dari seluruh Indonesia yang berpotensi bekerja sama dengan industri.

"Kami juga punya kebijakan insentif pajak produk riset kerja sama dengan industri, lalu soal royalti hingga dana abadi dana riset meski baru Rp 5 triliun,” ucapnya.

Staf Khusus Menteri Kesehatan Laksono Trisnantoro akan mendorong lebih banyak penggunaan produk dalam negeri dalam bidang farmasi dan alat kesehatan.

Oleh karena itu, Kemenkes berencana mengajukan usulan ke DPR untuk memperkuat regulasinya.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU