> >

Dua Kronologi Berbeda dari Warga dan TNI soal Pemukulan di Buleleng, Korban Mengaku Tak Lawan Aparat

Viral | 24 Agustus 2021, 17:31 WIB
Cuplikan penganiayaan dan pemukulan warga Desa Sidetapa, Buleleng, Bali oleh sejumlah anggota TNI. (Sumber: Instagram/@jeg.bali via Kompascom)

BULELENG, KOMPAS.TV - Aksi kekerasan oleh sejumlah anggota TNI pada warga Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali menjadi perbincangan masyarakat di media sosial. Ada dua keterangan berbeda, baik dari pihak warga maupun TNI.

Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia mengatakan kejadian pemukulan itu bermula dari pelaksanaan swab tes rapid antigen pada warga Desa Sidetapa pada Senin (22/8/2021).

Kegiatan itu berlangsung dengan melibatkan Kodim 1609/Buleleng, Puskesmas I Banjar, anggota Kapolsek Banjar, dan Perbekel Desa Sidetapa Ketut Budiasa.

Saat acara berlangsung, Ida Bagus Putu Diana Sukertia menyebut ada dua anak muda yang mengendarai motor tanpa memakai masker. Anggota Kodim 1609/Buleleng mencoba menghentikan mereka.

Baca Juga: Viral Video Anggota TNI Hajar Warga di Bali, Berawal Kepala Dandim Buleleng Dipukul

“Namun kedua orang tersebut tidak mau berhenti malah menabrak salah satu Anggota Kodim 1609/Buleleng yang tergabung di Tim Nanggala Kopda Made Sastrawan yang menyebabkan tangannya lecet,” kata Ida Bagus Putu Diana Sukertia dalam keterangan yang diterima Kompas TV, Selasa (25/8/2021),

Anggota TNI berusaha mengejar kedua warga itu, tetapi tidak berhasil. Mayor Ida Bagus lalu menyebut warga datang lagi dan menantang anggota TNI.

Anggota Kodim 1609/Buleleng pun membawa kedua warga itu. Akan tetapi, warga lain mendatangi anggota TNI yang sedang berkumpul dan berusaha menarik pemuda yang merupakan keluarga mereka.

“Dandim 1609/Buleleng yang ada di lokasi memerintahkan kepada anggota untuk menahan kedua pelaku agar dilaksanakan Swab Test Rapid Antigen. Namun secara tiba-tiba Dandim 1609/Buleleng dipukul kepala bagian belakangnya oleh oknum warga bernama Kadek D yang masih berstatus sebagai mahasiswa dengan menggunakan tangannya,” urai Mayor Ida Bagus.

Karena ada perlawanan dari warga itu, kata Mayor Ida Bagus, ada saling pukul antara anggota TNI dan masyarakat.

Kronologi Warga

Keterangan berbeda muncul dari warga dan korban. Korban pemukulan yang berinisial DI (24) membantah tuduhan TNI.

DI mengatakan tak ada warga yang melawan tindakan aparat saat acara swab tes rapid antigen itu.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Kompascom


TERBARU