Ajak Hidup Tenang, Basri Eks Pimpinan MIT Poso Minta Ali Kalora CS Menyerahkan Diri
Peristiwa | 24 Agustus 2021, 15:54 WIBPOSO, KOMPAS.TV - Beredar sebuah rekaman video seorang narapidana teroris (napiter) yang mengajak enam Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris pimpinan Ali Kalora CS untuk menyerahkan diri.
Dalam video berdurasi 1,53 menit, Basri alias Bagong alias Ayas alias Opa anak buah Santoso alias Abu Wardah mengajak teman lainnya untuk menyerahkan diri dan bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukan.
“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, nama saya Basri alias Ayas alias Bagong alias Opa. Alhamdullilah, saya dalam keadaan baik-baik dan sehat-sehat. Saya turun untuk menyerahkan diri dan mempertanggung jawabkan perbuatan saya,” ucap Basri dalam rekaman video, dikutip Selasa (24/8/2021).
Tak hanya mengajak untuk mempertanggung jawabkan perbuatan kekerasan, pembunuhan, dan tindakan terorisme lain. Basri juga mengajak para teroris yang masih di hutan untuk turun dan hidup tenang di Poso.
“Adik-adikku, kakak-kakakku yang saya cintai, saya sayangi, marilah turun dari hutan, marilah kita persoalan ini kita duduk bersama, kita selesaikan bersama, ndak usah lagi begitu mari kita hidup tenang, kita bangun kota Poso bersama," sambungnya.
Baca Juga: Buru Teroris Poso, Kapolda Sulteng Patroli Udara: Momentum Indonesia Merdeka, Doakan Tertangkap!
Bahkan, dari rekaman video itu, Basri juga menyebut akan menjemput dan bertanggung jawab apabila teman-teman teroris bersedia menyerahkan diri.
"Kalau adik-adikku, kakak-kakakku, saudara-saudaraku yang masih ada dihutan, kalau kalian takut untuk turun menyerahkan diri, saya yang akan bertanggung jawab, sayalah yang akan menjemput kalian," terangnya.
Basri juga menuturkan selama dirinya menyerahkan diri sejak 14 September 2016 lalu, Polisi yang menangani perkara terorisme di Poso memperlakukan baik hingga melebihi saudara sendiri.
Oleh karena itu, dirinya berharap para teroris yang masih bersembunyi bisa segera menyerahkan diri demi kebaikan dan tidak melanggar hukum.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV