> >

Menegangkan, Detik-Detik Pasukan Marinir dan Kopaska TNI AL Bebaskan Sandera di Pantai Situbondo

Peristiwa | 23 Agustus 2021, 03:40 WIB
Prajurit Taifib Marinir dan Kopaska saat melakukan latihan pembebasan sandera di Pantai Bongan, Kabupaten SItubondo, Jawa Timur, Minggu (22/8/2021). (Sumber: ANTARA/HO-Sersan Marinir Kuwadi/Dispen Kormar)

SITUBONDO, KOMPAS.TV - Pasukan elite TNI AL terdiri atas Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir dan Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) berhasil melaksanakan operasi pembebasan tokoh penting yang disandera di wilayah Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur pada Minggu (22/8/2021).

Aksi menegangkan dalam operasi pembebasan tersebut diawali dengan melakukan terjun tempur oleh prajurit Taifib Marinir pada dini hari.

Baca Juga: Yel-yel Marinir Hantu Laut Sambut KSAL Laksamana TNI Yudo Margono di Puslatpurmar Situbondo

Operasi ini dilakukan dengan penuh kerahasiaan. Para prajurit Taifib Marinir terjun dari pesawat Cassa U-6205 di ketinggian 5.000 kaki dan pesawat Cassa U-6215 dengan ketinggian 3.000 kaki.

Namun, sebelum para prajurit Taifib terjun ke laut untuk melakukan penyerbuan, terlebih dahulu perahu karet yang diterjunkan dari pesawat. Baru kemudian disusul oleh para prajurit Taifib Marinir dengan teknik terjun bebas. 

Setelah berhasil mendarat di laut, mereka langsung menuju Pantai Banongan yang tengah dikuasai musuh. Pergerakan pasukan Taifib ke arah pantai mengutamakan faktor kecepatan.

Sementara itu, di saat prajurit Taifib Marinir mulai mendekati pantai, prajurit Kopaska juga bergerak melakukan penyusupan dari kapal selam menuju kapal musuh untuk melaksanakan misi penghancuran. 

Baca Juga: Satkopaska Rela Terjang Derasnya Arus Banjir di Banjarmaisn Untuk Salurkan Bantuan Kepada Warga

Setelah semua sasaran musuh dapat direbut dan dikuasai, selanjutnya prajurit Taifib Marinir melakukan pembebasan tokoh penting yang disandera oleh musuh.

Dalam melaksanakan misi pembebasan tersebut, para prajurit Taifib Marinir melakukannya dengan menggunakan teknik stabo, yaitu teknik pemindahan pasukan lewat udara dengan menggunakan tali yang digantungkan pada helikopter.

Tujuannya untuk melaksanakan eksfiltrasi dari suatu tempat dengan cepat. Teknik ini hanya dapat dilakukan oleh pasukan khusus.

Sebab, prosesnya membutuhkan kecermatan, ketelitian, dan perhitungan yang tepat karena memiliki risiko sangat tinggi terhadap keselamatan pasukan maupun helikopter itu sendiri.

Baca Juga: Tim Selam Kopaska Temukan Puing Pesawat Sriwijaya Air

Adapun operasi pembebasan sandera yang dilakukan pasukan elite TNI AL tersebut merupakan bagian dari puncak Latihan Operasi Dukungan Pasukan Khusus Gabungan (Latopsduk Passusgab) TNI AL Tahun 2021.

Latihan tersebut diketahui digelar di wilayah Jawa Timur, antara lain di Surabaya, Situbondo dan sekitarnya.

Para prajurit Taifib dan Satkopaska yang mengikuti Latopsduk Passusgab TNI AL ini telah melakukan berbagai tahapan latihan. 

Itu mulai dari latihan geladi posko, tactical floor game (TFG), latihan parsial, dan pada puncaknya dilaksanakan latihan Full Mission Profile.

Baca Juga: TNI AL Membeli Kapal Baru KRI Golok, Diklaim Kapal Siluman Tercanggih di Dunia

Latihan tersebut dilakukan dalam rangka menguji proses latihan dengan melaksanakan manuver lapangan di medan yang sebenarnya untuk merebut dan menguasai sasaran musuh serta membebaskan tokoh penting yang disandera. 

Latihan puncak tersebut ditinjau oleh pimpinan latihan yang juga Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.

Selain itu, direktur latihan yang juga Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono yang turut mendampingi Kasal.

Dalam kesempatan tersebut, Yudo Margono mengatakan, kegiatan latihan ini dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme, khususnya bagi prajurit junior agar memiliki pengalaman, sehingga tak kaget saat berada di medan tempur yang sesungguhnya.

Baca Juga: KSAL Laksamana Yudo Margono Ancam Pecat Prajurit TNI AL Jika Terbukti LGBT

"Kegiatan ini adalah sarapan kalian. Latihan yang sudah kita laksanakan setiap waktu secara bertingkat dan berlanjut ini untuk meningkatkan profesionalisme khususnya bagi prajurit junior," kata Yudo dalam keterangan resminya pada Minggu (22/8/2021).

"Latihan ini merupakan pengalaman yang sangat bagus, kalian langsung di lapangan melaksanakan dan nanti yang kalian hadapi di medan yang sesungguhnya seperti ini."

Yudo menambahkan, para prajurit yang merupakan pasukan khusus ini harus diberikan latihan-latihan yang tidak mudah agar paham dengan apa yang akan dihadapi di lapangan. 

"Dalam cuaca masih gelap kalian diterjunkan dan harus mengumpul di suatu tempat. Ini tidak mudah, karena kalian pasukan khusus harus diberikan latihan-latihan yang tidak mudah," ucapnya.

Baca Juga: TNI AL Latihan Perang di Laut Jawa, Libatkan 5 KRI

"Nantinya kalian diperintahkan untuk menghancurkan sasaran-sasaran strategis di daerah operasi, kalian sudah paham apa yang kalian hadapi di lapangan."

Yudo memastikan, ke depan pihaknya akan membuat tempat-tempat atau sasaran untuk latihan yang sesungguhnya. Selain itu, latihan ini nantinya akan diubah demi mengikuti perkembangan yang terjadi di lapangan.

"Ke depan kita akan buat tempat-tempat atau sasaran untuk latihan yang sesungguhnya. Latihan yang sudah dilaksanakan secara rutin ini nantinya akan diubah sehingga mindset kita ke depan harus berubah terus," ucap Yudo.

"Memang situasi ke depan tidak akan sama seperti ini. Demikian juga dalam pelaksanaan latihan nantinya yang akan kalian hadapi adalah betul-betul musuh."

Baca Juga: Kopaska hingga Denjaka Turun Tangan Cari Pesawat Sriwijaya Air, Bergerak Malam Ini juga

Turut hadir dalam peninjauan latihan, Dankodiklatal Laksdya TNI Nurhidayat, Pangkoarmada 2 Laksda TNI Dr Iwan Isnurwanto, Asrena Kasal Laksda TNI Abdul Rasyid K.

Kemudian, Aslog Kasal Laksda TNI Puguh Santoso, Asops Kasal Laksda TNI Dadi Hartanto, Gubernur AAL Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, Danpuspenerbal Laksda TNI Edwin, dan sejumlah perwira tinggi lainnya.

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU