Saat Ibu dan Anaknya Dibunuh di Subang, Sang Suami Yosef Berada di Rumah Istri Muda
Kriminal | 21 Agustus 2021, 03:07 WIBSUBANG, KOMPAS.TV - Yosef (55) tidak berada di rumah ketika istrinya, Tuti Suhartini (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu, dibunuh pada Rabu (18/8/2021) dini hari.
Pada malam kejadian pembunuhan yang menimpa kedua korban tersebut, Yosef diketahui tengah berada di rumah istri mudanya.
Baca Juga: Tangis Yosef Saat Makamkan Istri dan Anak yang Tewas di Bagasi Alphard: Mereka Rajin Salat
Demikian hal tersebut diungkapkan oleh Kabidhumas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Erdi mengatakan, Yosef mengaku saat menemukan kedua jenazah korban di kediamannya pada Rabu pagi, ia baru saja pulang dari rumah istri mudanya.
"Menurut keterangan saudara Y (Yosef) bahwa pada malam hari saudara Y berada di (rumah) istri mudanya," kata Erdi di Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (20/8/2021).
Erdi menjelaskan, Yosef tiba di rumah korban yang berada di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada pukul 07.00 WIB.
Baca Juga: Titik Terang Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Bukan Perampokan, Polisi Periksa Suami Korban
Berdasarkan pengakuan Yosef, kata Erdi, rumah korban sudah dalam keadaan berantakan saat Yosef datang. Bahkan, Yosef menemukan adanya ceeran darah.
"Di dalam bak terdapat baju pakaian dan sampah disertai darah berceceran. Karena melihat hal tersebut, Y karena panik lalu langsung melapor ke Polsek Jalancagak," ucap Erdi.
Sementara itu, Kapolres Subang, AKBP Sumarni, menduga korban Tuti Suhartini tewas sekitar 5 jam lebih dulu daripada korban anaknya Amalia Mustika Ratu.
Temuan itu, kata Sumarni, berdasarkan hasil autopsi kedua jenazah yang menunjukkan adanya tanda-tanda kaku yang berbeda.
Baca Juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Benda untuk Menghabisi Korban hingga Perlawan
"Korban pertama ibu itu meninggalnya sekitar lima jam sebelum ditemukan itu, dini hari lah ya, kemudian yang anak usia 23 tahun remaja itu diperkirakan kematiannya jam empat atau lima subuh," kata Sumarni.
Sumarni menuturkan, korban Tuti Suhartini dipastikan tewas karena luka di bagian kepala akibat pukulan papan penggilasan saat tengah tertidur. Polis menemukan bercak darah korban di kamarnya.
Menurut dia, korban Tuti Suhartini tidak melawan ketika dihantam kayu untuk mencuci tersebut. Hal itu terlihat dari nihilnya luka perlawanan.
"Ada alat diperkirakan digunakan untuk memukul korban yakni kayu cucian. Kayu itu disembunyikan di rak barang-barang bekas," ucap Sumarni.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/Antara