> >

Segarnya Jamu Coro, Minuman Tradisional Sejak Era Raden Patah

Budaya | 20 Agustus 2021, 17:54 WIB
Jamu coro adalah minuman khas Kabupaten Demak yang konon merupakan peninggalan Raden Patah (Sumber: istimewa)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Jamu coro adalah minuman khas Kabupaten Demak yang konon merupakan peninggalan Raden Patah. Sekalipun coro merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti kecoak, namun rasa minuman ini justru menyegarkan.

Jamu coro banyak diproduksi di Desa Rejosari, Kecamatan Karang Tengah Demak, Jawa Tengah. Berbeda dengan kebanyakan jamu lainnya yang rata-rata pahit, jamu coro
justru terasa manis karena terbuat dari tepung beras yang dipadu-padankan dengan rempah-rempah seperti kayu manis, serai, jahe, santan, dan gula merah.

Sayangnya, pemasaran jamu ini masih dilakukan dengan cara sederhana. Anggota tim KKN-PPM UGM mendapati jamu ini dijual setiap pagi di Desa Rejosari. Untuk menjaga jamu tetap hangat, penjual yang menjajakan secara berkeliling di sekitar desa menggunakan klenting yang terbuat dari tanah liat dan ditutup dengan segumpal kain. 

Baca Juga: 5 Manfaat Jamur Tiram untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Tingkatkan Imun hingga Cegah Radikal Bebas

“Proses penuangannya pun juga tak kalah menarik, dengan menggunakan potongan bambu kecil bergagang kayu untuk mengambil dari setiap klenting yang terisi jamu coro
tersebut," ujar Apiah Dewi Agustin, anggota tim KKN-PPM UGM.

Salah satu pedagang legendaris jamu coro di Desa Rejosari adalah Mbak Mela yang menggeluti usaha tersebut secara turun-temurun dari keluarganya. Bermula dari
menjajakan dagangannya dengan jalan kaki hingga naik sepeda motor. Mbak Mela juga dipercaya sebagai penggerak UMKM jamu coro di Desa Rehjosari sejak beberapa tahun
lalu.

Minuman jamu khas Kabupaten Demak ini terpilih sebagai salah satu nominasi Anugerah Pesona Indonesai (API) Awards dalam kategori minuman tradisional. Tentu hal
tersebut adalah kabar yang membahagiakan dan membanggakan, terlebih jika terdapat dukungan dan kerja sama yang apik dari berbagai pihak untuk memberikan ruang
kemenangan bagi jamu coro bersaing dengan potensi daerah lainnya di API Awards. 

“Kami tim KKN-PPM UGM Unit Karangtengah berkomitmen untuk memberikan sumbangsihnya selama lima puluh hari dengan menggandeng berbagai pihak, melakukan pendampingan digitalisai UMKM,” ucap Dewi.

Sejak diterjunkan pada 2 Juli lalu hingga pertengahan Agustus 2021, anggota tim KKN PPM UGM melaksanakan sejumlah program kerja unggulan dengan memanfaatkan peluang akselerasi digitalisasi akibat masa pandemi melalui program pendampingan digitalisasi untuk UMKM di Desa Rejosari, seperti pelatihan pemasaran digital melalui WhatsApp Business, e-commerce dan social commerce, serta pelatihan pembukuan UMKM digital. 

Baca Juga: Gudang Jamu Ludes Terbakar

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU