Penyekatan Masuk Kota Dikeluhkan Warga, Mengaku Bingung Karena Terkesan Mendadak
Berita daerah | 19 Agustus 2021, 23:03 WIBBANJARMASIN, KOMPAS.TV - Petugas gabungan pada rabu malam (18/8/2021) di Jalan Ahmad Yani Kilometer enam, perbatasan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar.
Penyekatan yang baru diterapkan setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4 sudah berjalan hampir sebulan disesalkan oleh sebagian warga.
Baca Juga: Penyekatan Berlaku, Surat Vaksin Jadi Syarat Masuk Kota Banjarmasin bagi Warga Luar Daerah
Di antaranya Zahratun Nisa, warga yang berdomisili di Jalan Ahmad Yani Kilometer 5 itu mempertanyakan penyekatan yang dilakukan baru-baru ini dan tidak dari awal sejak penerapan ppkm level 4.
Ia juga menilai bahwa penyekatan yang dilakukan petugas di perbatasan itu terkesan mendadak tanpa adanya sosialisasi terlebih dulu.
“Kenapa baru aja penyekatan seperti ini? seharusnya dari awal-awal, jangan mendadak begini, bingung,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Aditya, seorang ojek online.
Ia kurang setuju dengan adanya penyekatan, pasalnya berpengaruh kepada pekerjaannya.
“Pengaruh sama orderan, putar balik lagi juga jauh,” keluh Aditya.
Menanggapi keluhan, Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Rachmat Hendrawan, mengungkapkan penyekatan ini baru dilakukan karena melihat kasus penularan covid-19 selama tiga kali perpanjangan ppkm level 4 tidak kunjung melandai.
Sehingga pihaknya pun mengambil langkah tersebut untuk membatasi lebih ketat setiap mobilitas masyarakat.
“Ini membuat efek psikologi saja bahwa aparat ada, aparat bekerja untuk menerapkan PPKM Level IV,” terang Kapolresta.
Baca Juga: Vaksin Moderna Digunakan di Puskesmas Banjarmasin, Warga Rela Antre Sejak Subuh
Meskipun diakui penyekatan ini cukup sulit karena Banjarmasin merupakan daerah aglomerasi.
Namun jika berkaca dengan Surabaya dan Semarang yang juga merupakan daerah aglomerasi, suasana jalanan bisa tetap sepi.
Oleh karenanya, Ia pun turut mengikuti cara tersebut dengan harapan 23 agustus mendatang angka penularan covid-19 di ibu kota provinsi ini bisa turun.
Penulis : KompasTV-Banjarmasin
Sumber : Kompas TV