Perusahaan Babat Hutan Bambu Purwakarta, Dedi Mulyadi Murka: Bisa Jebol Bendungan Jatiluhur
Peristiwa | 12 Agustus 2021, 05:50 WIBPURWAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi marah besar saat mendengar kabar penebangan hutan bambu di Desa Kutamanah, Kecamatan Sukari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Ia memperingatkan dampak bencana lingkungan akibat penebangan itu.
"Kalau hutan bambu sampai dibabat habis di kawasan itu, dampaknya akan terjadi longsor, karena tidak ada lagi akar pohon bambu yang menahan tanah dan bebatuan di perbukitan," ujar Dedi, Rabu (11/8/2021), dilansir dari Tribunnews.
Dedi mendapat laporan soal penebangan itu dari warga sekitar hutan bambu yang langsung datang ke rumahnya di Kabupaten Subang.
Baca Juga: Peringatkan Sumur Air Tanah Berpotensi Bikin Pantura Tenggelam, Peneliti: Ganti dengan Pipa PDAM
Menurut warga dan petani, kawasan hutan bambu itu hendak dijadikan kebun pisang oleh sebuah perusahaan.
Padahal, pohon bambu terkenal memiliki kemampuan mudah menyerap dan mempertahankan air dalam tanah. Sebab itu, pohon bambu dapat mengatasi bahaya longsor dan banjir, terutama di lereng yang miring.
Perlu diketahui, letak Desa Kutamanah dekat hutan bambu itu hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari Waduk Jatiluhur.
Dedi khawatir, bila hutan bambu itu berganti kebun pisang, tanah di sekitar Waduk Jatiluhur itu mudah longsor karena tidak ada pohon yang mampu menahan tanah perbukitan.
"Dampak selanjutnya, bila terjadi longsoran material, baik tanah maupun bebatuan dari bukit, itu masuk ke Waduk Jatiluhur. Dampak terburuknya bisa menjebol Bendungan Jatiluhur," kata Dedi.
Waduk Jatiluhur yang jebol akan membuat air mengalir deras dan menyebabkan banjir di Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Jakarta.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Tribunnews