Pengusaha PO Bus Gelar Aksi Kibarkan Bendera Putih dan Lempar Kunci di Salatiga
Peristiwa | 27 Juli 2021, 04:05 WIBSALATIGA, KOMPAS.TV - Pengusaha perusahaan otobus (PO) di Kota Salatiga dan sekitarnya menggelar aksi kibarkan bendera putih dan lempar kunci armada di Jalan Lingkar Salatiga.
Para pengusaha PO bus itu melakukan aksi demikian karena sudah lama tidak bisa bekerja atau beroperasi akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Baca Juga: Naikkan Bendera Putih, Pelaku Usaha Kuliner di Medan Menyerah Atas PPKM Darurat
Aksi lempar kunci dilakukan secara simbolik karena armada bus milik mereka selama kurang lebih 1,5 tahun tidak lagi beroperasi.
Akibatnya, para pengusaha PO bus termasuk kru yang bekerja di perusahaan tersebut tidak lagi memiliki pendapatan.
Koordinator aksi Danang Ragil Santoso mengatakan pekerja transportasi pariwisata selama ini mengandalkan tabungan hanya sekadar untuk bertahan hidup.
Menurut Danang, beban para pengusaha semakin berat karena di saat tidak ada pemasukan, masih tetap harus membayar tagihan kredit kepada leasing.
Baca Juga: Bendera Putih Identik dengan Simbol Menyerah, Bagaimana Asal-usulnya?
"Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kami juga memiliki kewajiban untuk membayar angsuran setiap bulan ke leasing karena hampir semua bus ini masih kredit," kata Danang di Jalan Lingkar Salatiga (JLS), Senin (26/7/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.
Danang menjelaskan, sebelumnya ada wacana untuk merestrukturisasi pinjaman, tapi ternyata justru malah semakin memberatkan.
"Kemarin memang ada wacana restrukturisasi pinjaman, tapi itu malah memberatkan karena setiap bulan per armada diharuskan membayar Rp4 (juta) hingga Rp8 juta," ujarnya.
Lebih lanjut, Danang menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 20 perusahaan PO bus di Salatiga dan sekitarnya.
Baca Juga: Pendapatan Turun Drastis, Pedagang Kibarkan Bendera Putih Tanda Menyerah
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas.com