Kisah Pedagang Tak Berpenghasilan Saat PPKM Darurat
Berita daerah | 19 Juli 2021, 15:19 WIBKOMPAS.TV - Seorang pedagang di Sukabumi, Jawa Barat tak memiliki penghasilan sejak PPKM Darurat.
Padahal dirinya merupakan tulang punggung keluarga yang harus mencari nafkah untuk keluarganya, terutama untuk pengobatan ibunya yang sedang sakit.
Muhamad Rifandi, adalah seorang pedagang asal Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ia sempat dikenal di media sosial, lantaran aksinya yang membentangkan tulisan berisi curahan hatinya, karena aturan PPKM Darurat.
Ia menuliskan kata-kata, PPKM Darurat. Ibuku sakit lebih darurat, saya harus dagang Pak, Bu.
Tulisan itu kemudian ia perlihatkan di pinggi jalan raya, agar banyak masyarakat yang melihat.
Aksi itu ia lakukan lantaran terbawa emosi, karena tak lagi bisa mendapatkan penghasilan.
Muhamad Rifandi sudah bertahun-tahun lamanya menjadi pedagang es jeli keliling. Namun sejak aturan PPKM Darurat, ia menyebut tidak bisa berdagang.
Petugas meminta rifandi menutup lapak dagangannya. Padahal, menurut aturan, menjual makan tetap diperbolehkan, tetapi dilarang makan di tempat.
Rifandi adalah tulang punggung keluarga yang harus mencari nafkah untuk membiayai hidup keluarganya, termasuk untuk mengurus ibunya yang sedang sakit.
Sementara ayahnya hanya seorang guru honorer yang penghasilannya pun tidak menentu.
Rifandi menyebut, ia selalu menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti aturan dari pemerintah. Namun karena tidak bisa berjualan untuk membeli 1 liter beras pun Rifandi kesulitan.
Rifandi menyebut, ia tidak keberatan untuk menurut pada aturan. Namun ia mengharapkan pemerintah memberi solusi, agar dirinya dan pedagang yang bergantung pada penghasilan harian dapat terbantu di masa sulit pandemi covid-19.
Penulis : Luthfan
Sumber : Kompas TV