Serba Darurat, Komunitas di Yogyakarta Luncurkan Dapur Umum untuk Rakyat
Berita daerah | 19 Juli 2021, 13:13 WIB"Kami akhirnya memutuskan buat dapur umum, karena tidak mungkin dikasih bantuan sembako, apalagi pasien Covid-19 itu sakit, masa masih disuruh masak nasi dan lauk
pauk," ucap Dannis.
Akhirnya, program isolasi mandiri yang terjamin pun berjalan. Asupan makanan tidak hanya untuk pasien isolasi mandiri melainkan juga keluarga yang berada di rumah yang
sama. Tujuannya, supaya menjamin keluarga pasien tidak ke luar rumah.
Program ini juga ditujukan untuk semua lapisan masyarakat. Artinya, tidak membedakan kaya atau miskin, semua masyarakat bisa mengakses layanan ini.
Baca Juga: Dapur Umum Untuk Warga Isoman
Sekretariat komunitas ini berada di Kafe Habitat, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. Kafe itu kebetulan tutup selama PPKM darurat dan si pemilik meminjamkan untuk dijadikan
basecamp Jogja Darurat.
Sementara, persiapan makanan dilakukan di salah satu rekannya yang memiliki usaha catering dan dibantu para relawan. Dalam satu hari dapur umum bisa memproduksi 300
sampai 500 pax makanan untuk didistribusikan kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
"Syaratnya ya yang penting ada data terkoordinasi dari RT atau RW berapa warga yang isolasi mandiri lalu kami bekerja sma dengan pemuda setempat jika relawan kami
tidak bisa mengantarkan," tuturnya.
Kami ingin memberikan impact dan motivasi agar masyarakat melakukan apa yang kami lakukan. Sejauh ini seperti ambulance darurat dan antigen darurat kami berikan untuk
membantu warga yang tdk tertangani dg baik oleh puskesmas mengingat hri ini antre untuk tracing.
Menurut Dannis, selama tidak ada lockdown dapur darurat akan terus berjalan. Gerakan ini juga akan mencari donasi dan membentuk dapur darurat lainnya supaya distribusi
lebih mudah.
Baca Juga: Risma Marahi Pegawainya karena Bersantai Tak Membantu Dapur Umum: Saya Pindahkan Semua ke Papua!
Saat ini sudah ada dua padukuhan mulai membuat dapur umum darurat di wilayahnya dan Jogja Darurat ikut membantu terkait perencanaan sampai pengumpulan donasi. Semua donasi akan dimulai dari warga setempat, minimal untuk 14 hari sejak berdirinya dapur umum. Kekurangan dana akan dicarikan komunitas ini melalui media sosial.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV