BMKG Imbau Masyarakat Bengkulu Waspadai Cuaca Ekstrem Hingga 15 Juli 2021
Peristiwa | 13 Juli 2021, 16:25 WIBBENGKULU, KOMPAS.TV – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno Bengkulu keluarkan peringatan dini cuaca ekstrem bagi 10 kabupaten/Kota berlaku hari ini, Selasa (13/7/2021) hingga Kamis (15/7/2021).
Selama tiga hari, cuaca di Bengkulu berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Sehingga, bencana yang perlu diwaspadai, yaitu banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
"Waspada potensi bencana seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang akibat hujan lebat atau hujan dengan durasi lama," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bengkulu Anang Anwar dikutip Antara, Selasa (13/7/2021).
Anang menjelaskan cuaca ekstrem yang akan terjadi disebabkan oleh penguapan dan adanya gelombang Osilasi Madden Julian (OMJ) di Samudera Hindia Sumatera.
OMJ merupakan gelombang yang terjadi pada lapisan atmosfer di kawasan tropis dengan durasi 30 sampai 90 hari dan akan bergerak ke arah timur dengan kecepatan rata-rata lima meter per detik.
Selain karena OMJ, cuaca ekstrem juga dipicu oleh pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Bengkulu serta adanya labilitas udara skala lokal yang cukup kuat.
Sehingga menyebabkan kelembaban udara yang cukup basah di lapisan bawah hingga atas dan mendukung proses pertumbuhan awan hujan di wilayah Provinsi Bengkulu.
Melalui peringatan ini pihaknya mengimbau masyarakat yang tinggal di lereng bukit dan bantaran sungai untuk waspada terhadap potensi bencana.
Selain itu juga kepada para nelayan pihaknya mengimbau untuk mengantisipasi gelombang tinggi di perairan Bengkulu dan Enggano. Diperkirakan gelombang yang akan terjadi selama tiga hari ke depan mencapai empat hingga enam meter.
Selain hujan, gelombang tinggi, cuaca ekstrem juga berpengaruh pada kecepatan angin dari arah utara ke timur dengan kecepatan 8 hingga 15 knot. Sedangkan kecepatan arus diperkirakan mencapai 1 hingga 20 sentimeter per detik.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV