Ridwan Kamil: Mulai 5 Juli Warga Jabar yang Isolasi Mandiri Dapat Layanan Dokter Gratis
Update corona | 5 Juli 2021, 00:20 WIBBANDUNG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, memastikan warga Jawa Barat (Jabar) yang positif Covid-19 dan tengah menjalani isolasi mandiri atau isoman dapat layanan dokter gratis.
Layanan dokter secara cuma-cuma tersebut bisa didapat melalui aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat atau Pikobar.
Pikobar akan membuka layanan telekonsultasi atau konsultasi dengan dokter secara online bagi warga yang positif Covid-19.
Baca Juga: Ridwan Kamil Optimis PPKM Darurat Dapat Kendalikan Kasus Covid-19 Dalam 2 Pekan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengatakan program melalui aplikasi Pikobar ini dapat diakses warga yang sedang isolasi mandiri atau isoman mulai Senin (5/72021).
Ridwan Kamil berharap, melalui aplikasi ini, warga yang tengah menjalani isoman dapat perhatian lebih dari tenaga medis, sehingga proses pengecekan kesehatannya bisa dilakukan secara lebih mudah.
"Mulai Senin, 5 Juli 2021, warga Jawa Barat yang isoman bisa mendapat layanan dari dokter Dinas Kesehatan Jawa Barat melalui layanan telekonsultasi di Pikobar secara gratis," kata Ridwan Kamil melalui akun Instagram pribadinya pada Minggu (4/7/2021).
Untuk informasi dan telekonsultasi, warga dapat mengunjungi portal Pikobar di aplikasi atau laman https://pikobar.jabarprov.go.id/isoman.
Baca Juga: Minta Warga Isoman Tak Timbun Tabung Oksigen, Ridwan Kamil: Dahulukan Rumah Sakit
Ke depannya, kata dia, Jawa Barat akan menyediakan akses terhadap obat dan multivitamin bagi warga yang menjalani isolasi mandiri.
Program khusus warga yang tengah menjalani isoman ini didanai dari realokasi anggaran 11 proyek infrastruktur Jabar yang ditunda pembangunannya.
"Sebelas proyek infrastruktur 2021 senilai Rp 140 miliar, kami putuskan untuk dihentikan atau ditunda," ucap pria yang akrab disapa Emil itu.
"Dananya dialihkan untuk obat-obatan dan suplemen pasien Covid-19 Jawa Barat yang sedang isolasi mandiri yang kesulitan secara ekonomi."
Baca Juga: Jabar Hentikan Proyek Infrastruktur Rp140 M, Ridwan Kamil: Dana Dialihkan untuk Tangani Covid-19
Ridwan Kamil menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya mengendalikan angka keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) rumah sakit.
Caranya, dengan melakukan manajemen perawatan pasien Covid-19 lewat isolasi mandiri.
Langkah itu diambil menyusul keputusan pemerintah pusat untuk memberlakukan PPKM Darurat pada Sabtu (3/7/2021).
"PPKM Darurat ini banyak dinamika-dinamika luar biasa, akhirnya beberapa hari lalu saya meminta tim untuk menyisir ulang jika ada proyek-proyek yang belum dilelang proyek yang bisa ditunda tahun depan, dikurangi volumenya, maka ditemukan 11 proyek akan melambat," kata Ridwan Kamil dalam keterangannya, Kamis (1/7/2021).
Baca Juga: PPKM Darurat Jawa-Bali, Ridwan Kamil Sampaikan Permohonan Maaf ke Warga Jabar
"Akan kami geser dana 11 proyek infrastruktur ini senilai Rp140 miliar untuk diperbantukan kepada kedaruratan di Covid-19."
Kang Emil menjelaskan langkah ini diambil karena banyak pasien Covid-19 yang tengah menjalani isoman kesulitan mendapatkan obat-obatan dan suplemen untuk mempercepat pemulihan dan mencegah kegawatan.
"Sistem pelaporan mereka yang isoman akan dibuka di Pikobar. Setelah itu, kita akan mengirimkan bantuan obat dan suplemen gratis. Dananya kami ambil dari pemberhentian 11 proyek infrastruktur," jelas Kang Emil.
Dia menegaskan saat ini kondisi Covid-19 di Jawa Barat belum terkendali dan dibutuhkan dana untuk penangannnya.
Baca Juga: Tekan BOR RS, Ridwan Kamil Siapkan Hotel Grand Asrilia untuk Tampung Pasien Covid-19 Gejala Ringan
Pemberhentian proyek infrastruktur menjadi konsekuensi karena keselamatan nyawa masyarakat yang utama.
"Itu konsekuensi karena keselamatan nyawa adalah prinsip yang utama harus didahulukan," ujar Kang Emil.
Dia berharap keputusan tersbut dapat membantu penanganan Covid-19 yang sedang dilaksanakan di Jabar.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV