Warga Tengger Jalani Tes Antigen Sebelum Laksanakan Upacara Yadnya Kasada 2021
Agama | 25 Juni 2021, 10:44 WIBMALANG, KOMPAS.TV – Perayaan Yadnya Kasada 2021 pada 25-26 Juni 2021 digelar secara tertutup, hanya untuk warga Tengger.
Semua petugas dan warga Tengger yang terlibat diwajibkan mengikuti tes usap antigen untuk mencegah munculnya kluster Covid-19.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian, mengatakan, momen upacara adat Kasada kali ini tertutup untuk pengunjung dari luar warga Tengger.
Tertutupnya acara Kasada ini mulai berlaku pada 24 Juni 2021 pukul 06.00 WIB hingga 27 Juni 2021 pukul 00.00 WIB.
Untuk mensterilkan acara, di Kabupaten Probolinggo dilakukan penyekatan di tiga titik, yaitu Sukapura (depan Polsek), Desa Ngadisari, dan pintu masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
”Beruntungnya, Kasada ini bukan upacara adat yang hanya berlangsung pada satu waktu. Kasada ini sifatnya mengalir selama waktu yang ditentukan sehingga diharapkan tidak terjadi kerumunan,” kata Yulius, Kamis (24/06/2021), dilansir dari laman Kompas.id.
Adapun, Koordinator Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan, untuk menjamin berlangsungnya upacara Kasada dengan aman dan nyaman, seluruh pihak yang terlibat harus mengikuti tes usap antigen.
Tes ini dilakukan mulai Kamis (24/06/2021) kemarin.
Baca Juga: Suku Tengger Gelar Yadnya Kasada di Tengah Pandemi
”Yang menjalani tes antigen mulai dari petugas keamanan, pecalang, dukun, pengurus pura, dan warga yang mengikuti peribadatan. Semua dilakukan demi menjaga keselamatan bersama,” terang Ugas.
Penutupan Kasada untuk masyarakat umum selama pandemi ini sebelumnya juga sudah dilakukan tahun 2020.
Yadnya Kasada adalah upacara adat bagi warga Tengger yang tinggal di empat wilayah, yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Ritual
Ritual Yadnya Kasada dilakukan di Pura Poten, Probolinggo, Jawa Timur.
Di Poten, warga Tengger datang dengan membawa ongkek (sesajen) yang akan dilarung ke kawah Bromo.
Di pura itu, seluruh ongkek didoakan sebelum dilarung.
Ongkek berupa hasil bumi, seperti sayuran, bunga, buah, dan hewan ternak seperti ayam dan kambing.
Prosesi larung ongkek dilakukan sekitar pukul 04.30 WIB bersama-sama seluruh perwakilan empat daerah dan dilanjutkan secara individu oleh keluarga-keluarga Tengger.
Upacara Kasada dipercayai merupakan simbolisasi rasa syukur atas rezeki berlimpah untuk warga Tengger. Ucap syukur diwujudkan dengan melempar sesajen ke kawah Bromo.
Kepala Desa Ngadas, Kabupaten Malang, Mujianto mengatakan, sementara ini perayaan Kasada tanpa wisatawan Nusantara dan mancanegara.
Hal yang menjadi utama adalah upacara bentuk rasa syukur warga Tengger tetap terlaksana dan semua dilakoni dengan protokol kesehatan demi keselamatan bersama.
Baca Juga: Update Penerima Vaksinasi Covid-19 Per 24 Juni 2021, Penerima Tahap Pertama Naik 500 Ribu Lebih
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV