Bupati Jember Nahkodai APKASI Jatim, Ini Strateginya Memulihkan Ekonomi saat Pandemi Covid-19 (3)
Berita daerah | 24 Juni 2021, 06:42 WIBJEMBER, KOMPAS.TV – Bupati Jember, Hendy Siswanto menahkodai APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) Wilayah Jawa Timur periode 2021 – 2026. Ia ditunjuk sebagai Koordinator Wilayah APKASI Jatim dan dikukuhkan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, di Nusa Dua Bali, pada Sabtu (19/06/2021).
Hendy Siswanto mengaku terkejut saat dirinya ditunjuk sebagai Korwil Apkasi Jatim, karena masih banyak Kepala Daerah yang lebih berpengalaman dan telah menjabat periode sebelumnya.
“Saya merasa kaget, karena saya kan baru menjadi Bupati, bahkan baru 100 hari lebih atau 3 bulan lebih, tapi karena ini amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada saya, iya siap, kebetulan saya juga punya hobi suka bekerja, jadi kalau gak bekerja, malah sakit semua badan”, ujar Hendy Siswanto dalam talkshow Sapa Jember di KompasTV Jember, pada Kamis (24/06/2021).
Dalam menjalankan amanah itu, Hendy Siswanto akan belajar kepada Kepala Daerah lainnya yang lebih senior dan sudah banyak pengalaman. Ia juga telah mempersiapkan sejumlah strategi untuk memulihkan ekonomi di Jawa Timur, salah satunya strategi Gas dan Rem.
“Covid-19 harus tetap kita waspadai, tetapi kegiatan ekonomi tetap harus dibuka, saat kasus Covid menunjukkan kenaikan angka, maka perlu direm kegiatan ekonominya, semisal dibatasi jam operasional pertokoan dan lain-lain, yang telah diatur dalam PPKM Mikro,” ujar Hendy Siswanto.
Mantan Kasatker Pengembangan KA Jawa Tengah tahun 2012 – 2016 menambahkan bahwa kegiatan perekonomian harus dibarengi dengan penerapan 5M dan 3T, yakni harus diiringi dengan kesungguhan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.
Pemerintah juga harus menjalankan testing (pemeriksaan dini), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan). “Saya akan mendorong seluruh Kepala Daerah di Jatim untuk memiliki komitmen bersama menjalankan PPKM Mikro,” ujar Pria kelahiran Jember 59 tahun silam.
Hendy, yang merupakan pensiunan PNS di Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, akan membangun satu sistem terintegrasi antar Pemerintah Daerah. Sistem itu akan diaplikasikan dalam berbagai sektor, salah satunya pengembangan pariwisata.
“Akan ada on way ticket tourism atau tiket pariwisata sekali jalan, masa berlakunya 1 tahun, harganya bisa 1 juta atau 500 ribu rupiah. Masing-masing daerah kan mempunyai keunggulan wisata, jadi dengan tiket itu, pengunjung bisa keliling ke tempat wisata yang ada di Jawa Timur, itu keren sekali,” jelasnya.
Hendy berharap seluruh Pemerintah Daerah dapat berkolaborasi dan sinergi, tidak boleh jalan sendiri-sendiri. “Ibarat sapu lidi, itu kalau satu saja, maka tidak bisa digunakan untuk membersihkan kotoran, tapi kalau banyak lidi dijadikan satu, maka bisa,” lanjut Hendy Siswanto.
Kolaborasi itu bisa dilakukan di seluruh sektor, mulai dari pertanian, perkebunan dan industri. Di sektor pertanian, masing-masing kabupaten yang surplus beras bisa menjualnya ke kabupaten lain. Kabupaten penghasil kopi bisa menjual kopinya ke kabupaten yang bukan penghasil kopi. Ini seperti yang dijalankan oleh Pemkab Jember dan Mojokerto.
Pangsa pasar Jawa Timur itu sangat besar, karena penduduknya terbanyak kedua di Indonesia, yakni 40,67 juta orang. “Jadi wes wayahe (sudah saatnya) Jawa Timur bangkit. Seperti filosofi sumber air, maka Jawa Timur harus jadi sumber atau pusaran air yang menarik provinsi lain untuk terlibat dalam perputaran ekonomi di Jawa Timur,” terang Hendy Siswanto.
Terpilihnya Hendy Siswanto menjadi Korwil Apkasi Jatim juga menjadi keuntungan sendiri bagi Kabupaten Jember. Karena itu peluang Pemkab Jember untuk membuka jejaring dengan Pemkab lainnya dalam memasarkan produk-produk unggulannya, seperti Kopi.
#Apkasi #JawaTimur #BupatiJember #HendySiswanto
Penulis : KompasTV-Jember
Sumber : Kompas TV