> >

Polemik TWK, Mahasiswa Tuntut Firli Bahuri Dipecat, Aksi Save KPK Sempat Memanas

Berita daerah | 22 Juni 2021, 21:33 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Suasana langsung menegang seketika ratusan mahasiswa yang hendak berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) mendapat barikade petugas kepolisian.

Aksi saling dorong pun terjadi lantaran mahasiswa mencoba merangsek untuk bisa menuju titik lebih dekat ke dengan gedung DPRD.

Suasana mereda setelah perwakilan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Se Kalimantan Selatan atau BEM SeKa, senin sore (21/6/2021) mencoba menghentikan dengan bernegosiasi dengan petugas.

Baca Juga: Pasca Aksi Save KPK, Anggota DPRD Kalsel Berangkat Antarkan Surat Mahasiswa ke Istana Negara

Mahasiswa mengaku prihatin dengan apa yang terjadi pada lembaga anti rasuah tersebut, mulai dari isu pelemahan, hingga dugaan upaya penyingkiran sejumlah pegawai melalui Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK.

Hiruk pikuk tersebut berujung pada tuntutan mahasiswa agar Ketua KPK, Firli Bahuri, dipecat dan segera memenuhi panggilan komnas ham.

Ketua BEM SeKa, Ahmad Renaldi, yang ditemui sejumlah anggota DPRD Kalsel tersebut pun meminta tuntutan pihaknya segera disampaikan ke Presiden Joko Widodo.

“Jadi kita kaji dulu apa yang bermasalah pada KPK dan akhirnya kita dapat bahwa memang yang bermasalah pada KPK sekarang adalah pimpinannya yaitu Ketua KPK, Firli Bahuri, makanya kita menuntut untuk DPRD menyampaikan aspirasi kita bahwa kita ingin Firli Bahuri dipecat,” tegasnya.

Baca Juga: Diwarnai Aksi Protes, Rekapitulasi Hasil PSU Pilgub Kalsel Tingkat Provinsi Sempat Memanas

Dalam aksinya, mahasiswa juga membawa replika nisan dan lakukan aksi tabur bunga diikuti anggota DPRD sebagai simbol duka cita pada KPK.

Mahasiswa juga menuntut presiden membatalkan penonaktifan 75 pegawai KPK yang tak lolos TWK, membentuk tim investigasi serta meminta penjelasan BKN tentang indikator merah dan hijau yang dikaitkan dengan pegawai KPK.

Mahasiswa memberi waktu satu kali 24 jam jika tak ditindaklanjuti akan melakukan aksi dengan jumlah masa yang lebih banyak.

Penulis : KompasTV-Banjarmasin

Sumber : Kompas TV


TERBARU