> >

Covid-19 Varian Delta Diperkirakan Sudah Masuk Karawang, Dinkes Bandung Sebut Itu Warning

Update corona | 21 Juni 2021, 08:38 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Sumber: Shutterstock.com)

BANDUNG, KOMPAS.TV - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanagara, mengatakan informasi tentang terdeteksinya varian Delta di Karawang adalah warning masyarakat, termasuk di Kota Bandung.

"Untuk pembuktian apakah varian Delta ini ada di Kota Bandung, kami pun sudah mengirimkan 15 sampel ke Kemenkes sejak beberapa waktu lalu." kata Ahyani seperti dikutip dari Tribunnews, Minggu (20/6/2021).

"Kalau dalam hasil penelitian Kemenkes itu ada dugaan atau ditemukan varian baru, tentunya ada feedback ke kami. Tapi sampai saat ini tidak ada. Kota Bandung mah jangan sampai lah," jelas Ahyani.

Baca Juga: Empat Singa di Kebun Binatang India Dipastikan Terinfeksi Varian Delta Covid-19

Berdasarkan informasi yang ia perolehnya, Ahyani mengatakan sejauh ini varian baru Covid-19 yang terdeksi di Jabar itu hanya di Karawang dan satu daerah lainnya.

"Tapi, intinya, mau varian atau tipe apapun (Covid-19), kita harus berupaya untuk mencegah semaksimal mungkin agar jangan sampai ada penularan lagi yang terjadi di Kota Bandung." sambungnya.

Selain itu, Ahyani mengatakan lebih waspada dalam memperhatikan temuan-temuan kasus, dan mengirimkan sampel-sampel hasil pemeriksaan ke Kemenkes.

Kata dia, pengiriman sampel hasil pemeriksaan positif pasien Covid-19 ke Kemenkes perlu dilakukan, semisal apabila terdapat kecurigaan dalam perubahan situasi klinis dari penyebaran Covid-19 yang berlangsung sangat cepat dari suatu wilayah.

"Indikatornya yang patut kita diwaspadai dan harus segera mengirimkan itu (sampel) ke Kemenkes, misalnya, kenaikan situasi penularannya di satu daerah itu berlangsung cepat banget secara eksponensial, seperti yang terjadi di Kudus, di mana kenaikannya berkali-kali lipat, bukan lagi bertambah jumlahnya seperti biasa," kata Ahyani.

Baca Juga: Rawat Pasien Covid-19 Tanpa Izin, Klinik di Karawang Disegel Satgas

Keterangan Ahyani tersebut menyusul surat edaran dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) beredar yang mengatakan telah menemukan sampel Covid-19 varian Delta dari India, asal Karawang, Jawa Barat (Jabar).

Dalam surat edaran Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI bernomor B-3103/III/KP.06.01/6/2021 yang diteken di Cibinong pada 18 Juni 2021 itu, bertujuan agar warga bekerja dari rumah saja.

Dalam surat edaran LIPI, Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI, Dr Atit Kanti menyebutkan temuan varian Delta Covid-19 dari sampel di Karawang ini berdasarkan hasil whole genom sequencing (WGS) yang dilakukan oleh tim peneliti Covid-19 di LIPI.

Atit juga meminta masyarakat untuk bekerja dari rumah saja (work from home) selama 1 minggu mulai 21 Juni-25 Juni 2021, kecuali untuk sesuatu yang sangat mendesak.

"Mohon untuk tidak keluar rumah dan disiplin prokes 5M," ujar Atit dalam surat edaran LIPI tersebut.

Menanggapi surat edaran LIPI itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad, mengatakan jika pihaknya masih menunggu informasi dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI mengenai keberadaan Covid-19 varian India (varian Delta) di Jawa Barat.

"Kami masih meminta klarifikasi kepada Kementerian Kesehatan RI. Sampai saat ini kami belum menerima data terbaru dari Badan Litbangkes," kata Daud seperti dikutip dari TribunJabar.id, Minggu (20/6/2021).

Baca Juga: Dua Hari Penyekatan, Polresta Bandung Temukan 5 Pengendara Plat Luar Kota Reaktif Covid-19

Kata Daud, berdasarkan update terakhir dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI per 6 Juni 2021, di Jabar baru terdeteksi kasus Alpha atau SARS-CoV-2 varian Inggris (B117).

Untuk diketahui, kasus Delta, sebelumnya baru terdeteksi di enam provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.

Dari 107 kasus varian Delta yang terdeteksi di enam provinsi itu, Jawa Tengah jadi penyumbang terbanyak, yakni 75 kasus.

Baca Juga: Petugas Perketat Penyekatan di Bandung, Kendaraan Pelat Luar Diputar Balik

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU