Warga Maluku Tengah Bertahan di Pengungsian Karena Takut Gempa Susulan Kembali Terjadi
Peristiwa | 17 Juni 2021, 13:31 WIBMALUKU TENGAH, KOMPAS.TV - Pasca-gempa menguncang wilayah Maluku Tengah dengan magnitudo 6,1, sejumlah warga Tehoru, kabupaten Maluku Tengah, mengungsi di dataran tinggi.
Warga memilih bertahan di pengungsian, dan belum berani balik ke rumah, karena masih takut terjadi gempa susulan.
Pemerintah desa setempat, juga mulai membangun tenda di lokasi pengungsian, untuk menampung para pengungsi perempuan, lansia, balita, dan anak-anak .
Hingga Rabu (16/06) malam kemarin, dari hasil monitoring BMKG, telah terjadi lebih dari 16 gempa susulan.
Sementara, kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mencatat gempat bumi yang melanda wilayah Maluku Tengah, berpusat di perbatasan antara laut dan pantai, pada jarak 69 kilometer arah tenggara Masohi, Maluku Tengah, dengan kedalaman pusat gempa 19 kilometer.
Gempa tektonik ini terjadi pukul 11.43 WIB, pada Rabu (16/06) siang, dan berdampak pada sejumlah kawasan Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat, dan Kota Ambon.
Gempa dirasakan masyarakat di wilayah Tehoru, Masohi, Bula, Kairatu, Saparua, dan Wahai, hingga Pulau Ambon.
Sebelumnya, kepanikan terjadi saat gempa mengguncang maluku tengah dengan magnitudo 6,1.
Akibat gempa, warga di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, berupaya meninggalkan rumah.
Sementara warga lain tampak berkumpul di lokasi yang jauh dari bangunan.
Dalam visual yang kami dapatkan, tampak sejumlah warga memilih menjauh dari pantai dengan menggunakan sepeda motor.
Sementara itu, beberapa saat setelah gempa terjadi, gelombang air laut yang deras tampak menuju ke kawasan pantai.
Sebagian warga, masih bertahan di sekitar pantai.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV