> >

Panglima TNI Minta Bantuan Tokoh Agama untuk Tekan Lonjakan Covid-19 di Bangkalan

Sosial | 12 Juni 2021, 23:04 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Ganip Warsito meninjau penanganan Covid-19 di daerah Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (12/6/2021). (Sumber: Puspen TNI)

BANGKALAN, KOMPAS.TV - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Ganip Warsito meninjau langsung penanganan Covid-19 di daerah Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (12/6/2021).

Panglima TNI optimis Pemkab Bangkalan dapat menekan lonjakan kasus Covid-19. Untuk itu jugalah Panglima TNI bersama Kapolri dan Kepala BNPB bersilaturahmi dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Bangkalan, Madura.

Hal ini dilakukan untuk bergandengan tangan mencegah penyebaran virus corona di wilayah tersebut.

Baca Juga: Tercatat 392 Warga Bangkalan Jawa Timur Terinfeksi Corona, 7 Meninggal Dunia

Panglima TNI mengatakan tokoh agama dan tokoh masyarakat memiliki peran untuk menyampaikan kepada masyarakat atas pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.

"Mohon bantuan para Kiai untuk mensosialisakan kepada masyarakat karena menjadi tokoh sentral untuk menjelaskan pentingnya protokol kesehatan," ujar Hadi saat pertemuan, Sabtu (12/6/2021).

Hadi juga berpesan proses isolasi untuk pembatasan mobilitas masyarakat yang terkonfirmasi positif virus Corona, melakukan proses pemeriksaan kontak erat dan vaksinasi nasional harus dikerjakan dengan baik.

TNI juga dapat membantu Pemkab dalam melaksanakan tracking kontak erat bila pernah bertemu dengan orang yang terkonfirmasi positif hasil RT-PCR.

Baca Juga: Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BNPB Rapat Bersama Bahas Antisipasi Lonjakan Kasus di Ibu Kota

Serta membantu menyalurkan logistik saat isolasi mandiri dalam batasi pergerakan pasien positif Covid-19.

Di kesempatan yang sama Kapolri Listyo Sigit menyatakan kerja sama tokoh agama dengan tokoh masyarakat dan Forkopimda bisa dimaksimalkan untuk pencegahan Covid-19.

Terutama, menyampaikan sosialisasi dan edukasi soal kedisplinan protokol kesehatan. Salah satunya tentang penggunaan masker di lingkungan sosial masyarakat.

Baca Juga: 400 Bed Pasien Covid-19 di RSLI Surabaya Hampir Terisi Penuh, Pasien dari Madura Mendominasi

Sigit menjelaskan penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, masker masih menjadi hal yang ampuh menangkal penyebaran virus corona.

"Masalahnya adalah masker dengan kepatuhan yang rendah di Madura. Satu-satunya alat yang bisa menangkal Covid-19 adalah masker berdasarkan penelitian. Penggunaan masker untuk bagi seluruh masyarakat baik yang sehat dan sakit harus menggunakan masker," ujar Kapolri Sigit.

Tak hanya itu, Kapolri juga mengajak tokoh agama untuk menyampaikan pentingnya proses Testing, Tracing, dan Treatment. Mengingat, masih ditemukan beberapa masyarakat yang tidak mau atau sulit untuk melakukan tes Swab Antigen ataupun RT-PCR.

"Mohon bantuan disampaikan agar kami bisa mengobati dan memisahkan. Karena masyarakat masih banyak yang tidak mau Swab. Padahal tujuannya agar kami bisa tahu siapa yang sehat dan sakit serta bisa dipisahkan," ujar Sigit.

Baca Juga: Covid-19 Melonjak di Bangkalan, Ada Dugaan Penyebaran Varian Baru Corona

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU