Kisah Tanda Kerokan di Leher Gibran Menandai Tepat 100 Hari Jadi Wali Kota Solo: Aku Masuk Angin
Sosial | 8 Juni 2021, 02:05 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Entah hanya kebetulan semata, namun tepat 100 hari menjadi Wali Kota Solo pada hari ini, Gibran Rakabuming Raka justru mengaku masuk angin.
Bahkan, tanda kerokan di leher putra sulung dari Presiden Joko Widodo yang bisa membuat salah fokus seperti penanda kepemimpinannya di Kota Bengawan sejak pertama kali dilantik pada 26 Februari 2021 lalu.
Gibran memang mengakui, pada hari ini, Senin (7/6/2021) atau tepat 100 hari dirinya bersama Wakil Wali Kota Teguh Prakoso memimpin Kota Solo, dirinya sempat tidak enak badan lantaran padatnya sejumlah kegiatan yang diikutinya beberapa hari terakhir ini.
“Ya dikerok kemarin,” kata Gibran ditemui di Gedung Graha Paripurna Gedung DPRD Solo, siang tadi.
Baca Juga: Gibran Cabut Larangan Balita Masuk Mal
Maka pada bagian leher memang terlihat jelas bekas kerokan berupa garis-garis merah, sehingga tampak berbeda dari biasanya.
“Pas pulang malam kemarin, terus mandi malah rak enak (malah gak enak badannya),” ujar pengusaha katering tersebut.
Menurut Gibran, dirinya merasakan badan merasa tidak enak setelah acara partai di kawasan Tegalharjo.
Dia sempat mengeluarkan candaan, jika yang mengeroki lehernya itu putranya.
“Yang ngeroki ya bojoku (Selvie Ananda), bukan anakku Jan Ethes,” katanya.
“Pakai uang logam 500 atau seribu, mbuh (tidak tahu),” aku dia.
Baca Juga: Curhatan Selvi Ananda, Istri Wali Kota Solo Gibran: Jan Ethes Selalu Tanya Keberadaan Sang Ayah
Di samping itu Gibran tengah mengenakan plester di tangan kanannya. “Bukan donor darah, ini kemarin cek darah,” jelas Gibran seperti dikutip dari TribunSolo.com.
Penulis : Gading Persada Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV