Tolak Pemakaman Jenazah dengan Prokes Covid-19, Warga Lopati Bantul Wajib Ikut Tes Swab Massal
Peristiwa | 5 Juni 2021, 15:40 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Kapanewon Srandakan melakukan swab massal untuk warga Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul, Sabtu (5/6/2021). Hal ini menjadi tindak lanjut dari peristiwa sejumlah warga menolak pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19 pada 1 Juni lalu.
Meskipun sampai dengan Kamis (3/6/2021) belum ada kesepakatan dari warga untuk mengikuti tes swab massal, Panewu Srandakan Anton Yulianto tetap melakukan pendekatan kepada warga Lopati.
Apabila pendekatan untuk membujuk mereka mengikuti tes swab massal tidak berhasil, maka akan tes swab massal akan tetap dilakukan dengan jemput bola.
“Ada sekitar 25 orang yang ikut tes swab massal,” ujarnya, Jumat (4/6/2021).
Baca Juga: Warga Mayongan Bantul Tolak Pemakaman Jenazah dengan Prokes Covid-19 Karena Dibohongi Keluarga
Penolakan pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19 di Lopati ini bermula saat warga menolak kedatangan relawan yang akan memakamkan jenazah pasien Covid-19 menggunakan protokol kesehatan. Warga beralasan akan memakamkan sendiri sesuai adat syariat.
Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bantul melaporkan salah satu warga yang diduga menjadi provokator ke polisi.
Ketua FPRB Bantul, Waljito, menegaskan, berdasarkan fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020 sudah jelas pemakaman pasien meninggal positif Covid-19 harus sesuai dengan protokol kesehatan.
Baca Juga: Warga Mayongan Bantul Jalani Tes Swab Pasca Pemakaman Jenazah Covid-19, Ini Hasilnya
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV