Berebut Ketupat, Tradisi Syawalan Khas Semarang
Berita daerah | 21 Mei 2021, 16:02 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Kota Semarang memiliki tradisi unik dalam merayakan Syawalan yang sudah dilakukan secara turun temurun. Anak-anak berburu ketupat tauge yang juga terdapat uang yang dibagikan oleh warga setempat.
Tradisi bagi-bagi ketupat tauge atau yang lebih sering disebut ketupat jembut ini biasanya diawali dengan pesta petasan selepas subuh. Selanjutnya anak-anak berburu ketupat dan angpo dari warga yang memang sudah menyiapkan uang bagi bocah-bocah ini. Rata-rata anak-anak ini telah menyiapkan tas atau tas plastik yang akan mereka gunakan untuk menyimpan uang dan ketupat yang mereka dapat. Raut bahagia tampak dari wajah mereka, karena mendapatkan uang cukup banyak dari warga.
Menurut Ketua Takmir Masjid Roudhotul Muttaqiin, Jaten Cilik, Kota Semarang, Masroni, tradisi ketupat tauge atau ketupat jembut ini merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan satu minggu setelah Idul Fitri atau Syawalan. Dinamai ketupat jembut karena pada ketupat ini terdapat tauge yang menyerupai ramput.
Berbeda dengan ketupat pada umumnya, ketupat ini memiliki rasa yang kuat karena sudah diberi bumbu saat pengolahannya. Sehingga ketupat ini bisa langsung dimakan dan tidak harus ditambah dengan sayur lainnya.
#KetupatJembut #Syawalan #KotaSemarang
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV