Istri Para Peternak Sapi Pacitan Bikin Susu Pasteurisasi Kombinasi Empon-Empon
Berita daerah | 21 April 2021, 13:49 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Istri para peternak sapi di Desa Tahunan, Pacitan, mendapatkan pelatihan mengolah susu sapi segar menjadi susu pasteurisasi kombinasi empon-empon.
Pelatihan kepada istri para peternak sapi di Pacitan itu itu dilakukan oleh Fakultas Peternakan UGM.
“Melalui pendampingan, susu segar bisa diolah menjadi produk pangan olahan susu yang lezat, bergizi, tahan lama, dan bernilai jual tinggi,” ujar Ambar Pertiwiningrum, dosen Fakultas Pertanian UGM sekaligus ketua kegiatan pengabdian masyarakat, Rabu (21/4/2021).
Selama ini, istri para peternak sapi menjual susu dalam keadaan segar dan tidak diolah. Susu yang tidak terjual diberikan secara cuma-cuma kepada tetangga atau dicampurkan ke pakan sapi.
Baca Juga: Tipu Purnawirawan Polisi, Peternak Sapi Ditangkap
Empon-empon dipilih sebagai bahan kombinasi pengolahan susu pasteurisasi karena menjadi tanaman unggulan di desa itu. Terlebih, empon-empon dipercaya dapat meningkatkan antibodi tubuh.
Pendampingan pembuatan susu pasteurisasi diawali dengan pelatihan cara memerah susu yang benar dan sehat.
Kemudian, dilanjutkan dengan proses pengolahan susu yang mengkombinasikan dengan potensi lokal, yaitu empon-empon.
Ambar mengungkapkan kelompok peternak Bumi Rahayu di Desa Tahunan Pacitan menggantungkan penjualan susu kepada koperasi. Akhir-akhir ini, pendapatan harian para peternak berkurang karena pandemi Covid-19.
Bahkan, ada peternak yang mulai menjual sapinya karena tidak dapat membeli pakan. Pendapatan rata-rata peternak di kelompok tersebut hampir sama, yaitu kurang lebih Rp80.000,00 per hari atau sekitar Rp2,4 juta per bulan.
Padahal, sebagian besar istri peternak tidak bekerja atau sebagai rumah tangga yang hanya mengandalkan pendapatan suami.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Peternak Sapi Akui Adanya Peningkatan Pesanan
“Melalui pengolahan susu sapi segar menjadi susu pasteurisasi kombinasi empon-empon dapat meningkatkan pendapatan peternak, sehingga tidak ada lagi susu yang terbuang,” ucapnya.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV