Tukar Sampah Jadi Emas Batangan Hingga Naik Haji
Berita daerah | 30 Maret 2021, 10:09 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Siapa sangka, limbah sampah yang selama ini anda buang ternyata bisa ditukar dengan emas batangan. Bahkan dari menukar sampah, bisa membawa anda naik haji ke Tanah Suci.
Bank Sampah Ngudi Lestari di Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang ini, tempat penukaran sampah menjadi emas batangan hingga naik haji. Carannya, secara rutin warga memilah sampah seperti botol plastik, potongan besi, aluminium, kaleng, minyak goreng bekas atau jelantah bahkan rumput, lalu dijual ke Bank Sampah.
Setelah sampah yang dipilah ditimbang, warga tidak langsung mendapat uang tunai, melainkan hasil penjualan sampah dicatat dalam buku tabungan yang dikeluarkan oleh pihak pegadaian. Jika hasilnya terkumpul banyak, warga bisa menukarnya dengan emas batangan.
Tidak hanya itu, Bank Sampah Ngudi Lestari juga memberi kesempatan bagi warga yang ingin beribadah haji, namun dengan syarat jika tabungan emas mencapai 3,5 gram.
"Bank Sampah ini kita menerima semu jenis sampah, dari kaleng, kardus, semuanya yang sudah terpilah dari rumah, karena harganya akan lebih tinggi, selain yang tidak dipilah nanti akan lebih murah. Terus dari nasabah kita timbang, kita hargai, terus nasabah akan mendapatkan buku kayak nota gitu," kata Umi Taslim, Ketua Bank Sampah Ngudi Lestari.
Salah seorang warga Tinjomoyo bahkan tabungan emasnya sudah mencapai 6 gram dari hasil menukar sampah dan sudah mendaftar untuk naik haji.
"Saya sudah dapat hampir enam gram, jadi kemarin saya sudah ditawari untuk tabungan arum haji, jadi setiap nasabah yang sudah mempunyai tabungan minimal 3,5 gram itu bisa didaftarkan haji dengan jaminan tabungan yang 3,5 gram itu," ujar Setia Endarwati, warga Kelurahan Tinjomoyo.
Di Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, ini terdiri dari 8 RW dan masing - masing RW terdapat Bank Sampah, salah satunya Bank Sampah Ngudi Lestari yang beranggotakan sekitar 170 warga. Banyaknya Bank Sampah membuat Kampung Tinjomoyo dinobatkan sebagai Kampung Pilah Sampah.
"Bank sampah ini sudah di 8 RW, ada semua, setiap dua minggu sekali warga khususnya di RW 7 ini, membawa sampahnya ke Bank Sampah Ngudi Lestari ini, dan Bank Sampah Ngudi Lestari ini adalah bantuan dari CSR Pegadaian, kata Dewi Merijana, Lurah Tinjomoyo.
Tidak hanya menjual hasil sampah dari warga, Bank Sampah Ngudi Lestari yang berdiri sejak tahun 2019 ini juga menyulap sebagian sampah warga untuk dijadikan kerajinan, seperti vas bunga, ecobrick untuk membuat kursi, tas dari koran bekas dan aneka jenis kerajinan lainnya.
#BankSampah #EmasBatangan #KotaSemarang
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV