Pupuk Mahal, Petani di Blitar Beralih ke Pertanian Organik
Berita daerah | 20 Maret 2021, 15:12 WIBBLITAR, KOMPAS.TV - Untuk menghemat biaya tanam, sejumlah petani di Kabupaten Blitar Jawa Timur memilih beralih ke pertanian organik. Selain menghemat biaya pada masa pandemi, hasil panen petani lebih sehat dan memiliki nilai jual lebih.
Perkebunan organik milik sejumlah petani, salah satunya adalah tanaman kacang panjang yang berada di Desa Minggirsari Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Sayuran kacang panjang terlihat lebih hijau, sehat dan bentuknya lebih utuh.
Baca Juga: Pupuk Organik dari Kotoran Ternak dan Abu Sekam, Solusi Kelangkaan Pupuk
Para petani memilih untuk beralih ke pertanian organik setelah biaya untuk bercocok tanam secara konvensional dirasa sangat tinggi. Ditambah lagi adanya kelangkaan pupuk bersubsidi.
Para petani kini mulai mengembangkan benih sendiri dengan menggunakan pupuk organik yang terbuat dari bahan baku limbah dan sejumlah rempah-rempah.
Hasilnya, jumlah panen padi dan jagung tidak kalah dengan pertanian konvensional. Harga jual hasil panen juga lebih tinggi dan sehat untuk dikonsumsi sendiri.
Baca Juga: Belajar Pertanian di Israel, Pria Ini Pulang ke Indonesia Terapkan Sistem Irigasi Tetes di Maumere
Selain hasil panen sehat, pengeluaran biaya jauh lebih murah dan pertanian organik pas dijadikan solusi di tengah mahalnya harga pupuk dan obat pestisida.
#Petani #PertanianOrganik #Pupuk
Penulis : KompasTV-Jember
Sumber : Kompas TV