> >

Akses Jalan Ditutup, Empat Rumah Warga Terisolasi

Berita daerah | 12 Maret 2021, 16:05 WIB

PEMALANG, KOMPAS.TV - Akibat akses jalan yang ditutup, empat rumah warga Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah terisolasi. Kendaraan milik warga yang terisolasi tidak bisa dikeluarkan dari rumah. Warga dari empat rumah tersebut terpaksa harus melalui selokan air, untuk dapat beraktivitas keluar rumah.

Empat rumah warga di Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, terisolasi akibat akses jalannya ditutup. Penutupan ini dikarenakan adanya bangunan yang baru dibangun sekitar satu minggu lalu. Hal tersebut menyebabkan kendaraan yang ada di empat rumah tidak bisa keluar karena tidak ada jalan.

Sedangkan agar bisa beraktivitas, warga dari empat rumah yang terisolasi tersebut terpaksa harus melewati selokan air. Salah seorang warga yang rumahnya terisolasi menyebut, akses jalan yang sekarang ditutup dengan bangunan permanen sebelumnya sudah dibeli. Namun ternyata terjadi pembatalan kesepakatan sepihak dan berakhir pada penutupan akses jalan.

“Tahun 2019 bulan Feburari saya membeli untuk akses jalan warga sekitar. Iya saya beli dengan harga tiga kali lipat dari NJOP 100 juta, sepanjang 25 m x 3,5 m. Setelah saya DP 50 juta, dikembalikan sepihak, tanpa ada persetujuan dari kedua belah pihak dibalikin tok. Itupun yang mengembalikan bukannya yang bersangkutan tapi atas suruhan mantunya. Tiba-tiba sekarang dibangun. Sampai kita aksesnya sama sekali tidak bisa lewat. Terisolir berarti empat rumah”, kata Tri Budi, warga yang terisolasi.

Kepala Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan, Nasikin menyebut, pihaknya sudah menerima laporan tentang penutupan jalan serta akses rumah warga. pihaknya masih berupaya untuk mencari jalan keluar dan mendamaikan masalah ini agar warga bisa beraktivitas secara normal.

“Mengundang pihak penjual akan tetapi pihak penjual belum datang karena sakit. Sehingga kami telah melakukan pengundangan yang kedua, ada mediasi”, kata Nasikin, Kepala Desa Widodaren.

Sementara itu, warga yang mendirikan bangunan hingga membuat akses jalan tertutup menyatakan, tetap tidak bersedia untuk menjual lahannya. Ia mengaku ada persoalan keluarga dan pribadi namun bukan masalah Pilkades pada Desember 2020 lalu.

“Saya cuma klarifikasi saja itu sebenarnya bukan jalan umum. Itu tanah pribadi milik keluarga saya sendiri, dan akhirnya adik saya menuntut minta dibikinin rumah, setelah itu nunggu keluarga bapak Harto sampai sekarang ini nggak dateng ya akhirnya dibangun. Dan mohon maaf ini klarifikasi tidak ada sangkut pautnya dengan Pilkades , nggak ada sama sekali, itu kejadiannya satu lalu pengembalian DPnya” kata Andriyanto, anak pemilik rumah.

Meskipun dari pertemuan dan perundingan yang sudah dilakukan belum ada perdamaian, namun upaya mencari jalan keluar dan mendamaikan akan terus dilakukan.

#Pemalang #SengketaLahan #Pilkades

 

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU