> >

Kuota Vaksin Covid-19 Kurang, Gibran Minta Pemerintah Pusat agar Solo Diprioritaskan

Update corona | 2 Maret 2021, 19:12 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming meminta penambahan kuota vaksin Covid-19 karena kotanya menopang daerah-daerah sekitar. (Sumber: Instagram)

SOLO, KOMPAS.TV - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta penambahan kuota vaksin Covid-19 di kotanya. Gibran mengatakan, Solo perlu mendapat lebih banyak vaksin karena menopang daerah lainnya.

Pernyataan itu ia sampaikan pada Selasa (2/3/2021). Menurut Gibran, kota Solo perlu mempercepat vaksinasi Covid-19 untuk memulihkan ekonomi dan membantu warga dapat beraktivitas normal.

"Memang kuota vaksin kurang, semua daerah kan mengejar. Saya minta Solo diprioritaskan karena kan menopang daerah lain. Kalau mereka (warga luar Solo) sakit ya rumah sakitnya di Solo," kata Gibran.

Baca Juga: Awas! Wali Kota Solo Pantau Prostitusi Online, Gibran: Di Aplikasi MiChat, Twitter Lebih Banyak Lagi

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini mengatakan, Solo menjadi penopang daerah lain, yaitu Sragen, Karanganyar, dan Sukoharjo.

Di sisi lain, Gibran menyebut, pengelolaan vaksin Covid-19 di kotanya sudah baik. Menurutnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo sudah mempunyai ruang penyimpan vaksin atau cold storage berkapasitas besar.

"Dikirim (vaksin) berapapun siap. Saya yakin suplai tidak akan tersendat. Saya yakin akan tersedia terus, tapi mungkin belum dalam jumlah masif ya," kata Gibran lagi.

Ia juga mengklaim kasus Covid-19 di Solo sudah terkendali.

Baca Juga: Setahun Pandemi Corona: Apa Kabar 'Penemuan Kesehatan' yang Diklaim Ampuh Membasmi Covid-19?

"Pokoknya kami fokusnya vaksinasi dulu. Kami pemetaan mana yang zona merah. Tapi ini grafiknya mulai landai kok, mulai membaik, tapi vaksinasi kami genjot terus," ujar Gibran.

Gibran menyebut, ia akan mengikuti rapat koordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Terkait PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat), Gibran mengatakan akan terlebih dahulu membahasnya dalam rapat.

"Apakah membahas PPKM lagi. Namun kalau keadaan memaksa untuk itu ya lanjut, tetapi saya lihat di Solo sudah membaik, terkendali," kata Gibran.

Sebelumnya, Solo menjadi kota dengan kasus aktif Covid-19 terbanyak se-Indonesia. Hal ini diketahui dari pernyataan Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito.

Baca Juga: Setahun Pandemi: Kilas Balik Berbagai Pernyataan Konyol Pejabat Soal Covid-19

Dalam konferensi pers itu tanggal 25 Februari 2021, Solo diketahui memiliki 7.354 kasus aktif Covid-19. Angka Solo lebih tinggi dari kasus aktif Covid-19 di Kota Depok (7.096 kasus) dan Kota Denpasar (6.210 kasus).

Kasus aktif Covid-19 di Solo pada Senin (1/3/2021) mencapai 582 kasus, di mana 475 orang menjalani isolasi mandiri dan 107 pasien menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.

Pemkot Surakarta mencatat pula jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Kota Solo, yaitu sebanyak 9.508 kasus. Dari total tersebut, jumlah sembuh sebanyak 8.463 orang dan meninggal dunia sebanyak 463 orang

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU