Anjing Langka yang Bisa Bernyanyi Bakal Punah Jika Konflik Bersenjata di Papua Tak Kunjung Berakhir
Berita daerah | 23 Februari 2021, 15:35 WIBPAPUA, KOMPAS.TV- Konflik bersenjata antara pihak keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua masih terus terjadi sejak 2019.
Situasi keamanan khususnya di Kabupaten Intan Jaya pun tak kunjung kondusif.
Keadaan itu ternyata membuat arkeolog Balai Arkeologi Papua Hari Suroto khawatir.
Menurutnya, situasi ini bisa mengganggu habitat anjing bernyanyi Papua atau New Guinea singing dog yang sangat langka.
Baca Juga: Tergolong Berkhianat, Pengamat Militer Muradi Minta Negara Hukum Berat Polisi Penjual Senjata ke KKB
"Anjing ini dulu tersebar di seluruh pegunungan Papua hingga Papua Nugini. Saat ini, di Papua Nugini sudah punah, tinggal tersisa di pegunungan Papua saja. Rimba Puncak dan Intan Jaya merupakan habitat alami anjing bernyanyi Nugini," ujarnya lewat keterangan tertulis, Senin (22/2/2021).
Memang diakui Hari, dirinya belum menerima laporan terkait adanya anjing bernyanyi Papua atau yang dikenal sebagai Dingo itu, menjadi korban akibat konflik bersenjata tersebut.
Namun, suara tembakan bisa memicu anjing tersebut bermigrasi. Sebab, satwa langka itu tak terbiasa dengan kebisingan.
"Mereka juga tak terbiasa dengan kehadiran manusia. Kemungkinan, akibat habitat terganggu, anjing bernyanyi Papua ini berpindah ke area tambang Grasberg Freeport," kata Hari.
Baca Juga: Mabes Polri Berangkatkan Tim Khusus Ungkap 2 Polisi Jual Senjata ke KKB Papua
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV