Sebelum Tewas Ditembak KKB, Anggota TNI Pratu Dedi Hamdani Sempat Telepon Ibunya Tapi Tak Diangkat
Peristiwa | 24 Januari 2021, 23:43 WIBLOMBOK TENGAH, KOMPAS TV - Tangis air mata pecah dari keluarga saat mengiringi pemakaman Pratu Dedi Hamdani, prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang tewas akibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata, di Intan Jaya, Papua.
Ibunda korban, Sarmiati, sampai-sampai tak kuasa menahan tangisnya. Bahkan, ia jatuh pingsan saat mengantar anaknya ke tempat peristirahatan terakhir.
Baca Juga: Pratu Dedi Hamdani Gugur Tertembak KKB di Papua, Ayah: Perasaan Saya Tak Karuan, Sedih
Dilansir dari Kompas.com, sang ibu beberapa kali jatuh pingsan saat berjalan menuju tempat peristirahatan anaknya.
Tak hanya itu, saat Sarmiati tersadar dari pingsannya, Sarmiati kemudian meronta-ronta, ingin mendekati peti jenazah alamarhum anaknya.
"Jangan halangi saya, saya mau melihat dia dikubur," ucap Sarmiati saat mencoba menembus barisan TNI saat upacara pemakaman militer berlangsung.
Baca Juga: Dua Prajurit TNI Tewas Saat Baku Tembak dengan KKB di Intan Jaya Papua
Sebelumnya, Sarmiati menuturkan, ia bersedih lantaran tidak sempat mengangkat telpon anaknya yang terakhir kali.
"Yang buat saya sedih itu, pas malam Jumat kemarin, dia menelepon sebanyak tiga kali, tapi saya waktu itu sedang shalat di mushalla," kata Sarmiati.
Dalam diri Sarmiati, penasaran pesan apa yang akan disampaikan anaknya itu.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV