> >

Harga Kedelai Impor Naik, Jumlah Perajin Tahu Berkurang

Berita daerah | 6 Januari 2021, 15:55 WIB

PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Melonjaknya harga kedelai impor, berdampak signifikan terhadap produksi tahu. Sebagian perajin tahu di Pekalongan, Jawa Tengah memilih untuk tidak berproduksi karena sudah tidak memiliki modal. Sementara bagi perajin tahu yang masih bertahan, memilih untuk mengurangi ukuran tahu. 

Kampung Tahu di Desa Babalan Lor, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, hampir semua warganya berprofesi sebagai perajin tahu tempe. Total ada 28 lebih perajin tahu dan tempe, namun saat ini hanya 8 orang perajin yang masih bertahan memproduksi tahu. Semenjak harga kedelai melonjak, 60 persen lebih pengusaha UMKM di Kampung Tahu terpaksa menghentikan produksinya. Selain sudah tidak memiliki modal, para perajin tahu mengaku kesulitan untuk menaikkan harga jual tahu.

Sementara perajin tahu yang masih bertahan di tengah harga kedelai impor yang melonjak memilih untuk mengurangi ukuran tahu, yang biasanya satu kotak tahu dibagi menjadi 98 irisan, saat ini satu kotak tahu dibagi menjadi 99 irisan tahu. Jumlah produksi tahu juga dikurangi untuk mensiasati agar tidak merugi, yakni yang biasanya setiap produksi menghabiskan 2 kuintal kedelai, saat ini hanya 1 kuintal kedelai. Untuk harga tahu dijual berkisar antara Rp 200,- hingga Rp 500,- per potong.

Perajin tahu berharap agar pemerintah segera bisa mengatasi mahalnya harga bahan baku tahu tempe, agar perajin tahu tidak semakin terpuruk di masa pandemi Covid-19.

#KedelaiImpor #PerajinTahu #TahuTempe

 

 

 

 

 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU