Ini Cara Warga Mencari Penghasilan Tambahan di Saat Pandemi
Berita daerah | 29 Desember 2020, 17:41 WIBKEDIRI, KOMPAS.TV - Memanfaatkan waktu luang selama pandemi corona, seorang ibu rumah tangga di Kota Kediri Jawa Timur sukses mendirikan usaha es krim sehat. Sedangkan seorang pegawai bank sukses bertani bawang merah secara hidroponik. Kini keduanya mampu mendapatkan penghasilan jutaan rupiah per bulan.
Pandemi corana tidak hanya membuat ekonomi melemah, namun juga mampu mendatangkan ide usaha yang menjanjikan. Seperti yang dialami oleh Titik Umiati, warga Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur.
Banyaknya waktu luang selama pandemi corona, dimanfaatkan ibu 3 anak tersebut untuk membuka usaha es krim sehat.
Berawal dari seringnya sang buah hati membeli es krim kemasan selama pandemi, membuat dia berfikir untuk membuatkan es krim sendiri dari buah-buahan.
Setelah berkali-kali gagal mencoba, ia akhirnya berhasil menciptakan es krim dari buah-buahan. Proses pembuatan es krim sehat tidak jauh berbeda dengan es krim pada umumnya. Yang membedakan adalah penggunaan susu dan buah segar sebagai perasa alami.
Rasanya yang lezat dan lembut, ditambah kandungan gizi yang tinggi, membuat es krim sehat ini diburu pembeli di masa pandemi.
Titik Umiyati mengatakan satu buah es krim berukuran besar dijual dengan harga 50 ribu rupiah. Selain di wilayah Kediri, es krim ini juga telah terjual ke berbagai daerah di Indonesia. Omzet yang didapatkan dalam 1 bulannya mencapai 15 juta rupiah.
Baca Juga: Inovasi di Tengah Pandemi, Mengolah Pelepah Pisang Menjadi Keripik Renyah dan Gurih
Hal yang sama dilakukan oleh Muhammad Rouf Alwi, warga Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Dengan memanfaatkan waktu luang selama bekerja dari rumah, pegawai bank BUMN ini sukses bertani bawang merah secara hidroponik.
Berkat kebun hidroponik miliknya tersebut, kini ia mampu mendapatkan penghasilan tambahan jutaan rupiah setiap dua bulan sekali.
Alwi mengaku berkebun hidroponik awalnya untuk menghilangkan kejenuhan selama bekerja dari rumah. Namun seiring berjalannya waktu, ia melihat adanya peluang bisnis yang menjanjikan.
Ia kemudian memutuskan untuk memperluas lahan hidroponiknya di sekeliling rumahnya. Ia memanfaatkan barang-barang bekas, seperti gelas plastik untuk wadah penanaman. Ia juga menggunakan serabut kelapa untuk media tanam.
Setelah 5 bulan berjalan, kebun hidroponik bawang merah miliknya sudah panen 2 kali dengan keuntungan jutaan rupiah. Selain jadi hobi, kebun hidroponiknya menjadi salah satu sumber pendapatan bagi keluarganya.
Cerita Titik dan Alwi menjadi bukti bahwa pandemi ternyata dapat memunculkan kreatifitas yang mendatangkan keuntungan.
#IbuRumahTangga #PenghasilanTambahan #EsKrimBuah #PetaniHidroponik
Penulis : KompasTV-Jember
Sumber : Kompas TV