> >

Menilik Seberapa Sering Delirium Muncul pada Pasien Covid-19

Update corona | 17 Desember 2020, 21:07 WIB
Ilustrasi Pasien Covid-19 (Sumber: Kompas.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Akhir-akhir ini, delirium kerap disebut menjadi salah satu gejala baru yang diidap pasien Covid-19. Gejala ini diklaim ditemukan pada pasien Covid-19 yang lansia.

Delirium pada dasarnya adalah gangguan sistem saraf pusat berupa gangguan kognitif serta berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan. Gejala delirium adalah kebingungan, disorientasi, mengigau, kurang fokus, gelisah, dan halusinasi.

Baca Juga: 9 Bulan Bertugas, Ini Potret Dedikasi Perawat dalam Melayani Pasien Covid-19

Menurut Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM), Fajar Maskuri, gejala-gejala delirium muncul fluktiatif dan biasanya berkembang cepat dalam beberapa jam atau hari.

“Penyebabnya multi faktor, seperti hipoksia atau kurang oksigen dalam tubuh sampai infeksi Covid-19 yang langsung ke saraf,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (17/12/2020).

Ia menjelaskan perihal seberapa sering delirium muncul pada pasien Covid-19. Untuk gangguan neurologis terjadi pada sekitar 42,2 persen pasien Covid-19. Manifestasinya, nyeri otot yang menyerang 44,8 persen pasien Covid-19, nyeri kepala 3,7 persen pasien Covid-19, delirium sekitar 31,8 persen, dan dizziness 29,7 persen pasien Covid-19.

“Namun, secara umum delirium dialami 13 sampai 19 persen pasien Covid-19,” ucapnya.

Fajar menegaskan, sekalipun delirium banyak dijumpai pada pasien lansia Covid-19, tetapi bukan berarti pasien dengan  usia muda tidak bisa terkena delirium.  Delirium pada pasien Covid-19 dengan usia muda menandakan ensefalopati akibat gangguan pernafasan yang berat.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Melahirkan di Wisma Atlet

Selain itu, delirium juga dapat terjadi pada pasien-pasien yang mendapat obat-obatan psikotropika karena kondisi penyakit tertentu. Oleh sebab itu, peran keluarga sangat penting untuk memberikan informasi tentang riwayat penyakit dan obat-obatan yang dikonsumsi pasien Covid-19 kepada petugas medis saat pasien dirawat.

Penulis : Switzy-Sabandar

Sumber : Kompas TV


TERBARU