Pos Polisi di Gowa dan Makassar Dilempari Bom Molotov, Pelaku Tinggalkan Pesan Ancaman
Peristiwa | 14 Desember 2020, 09:12 WIBGOWA, KOMPAS.TV - Pos polisi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (13/12/2020) dini hari dibakar oleh orang tak dikenal.
Dalam rekaman CCTV terlihat jelas pelaku melemparkan bom molotov ke arah pos polisi.
Dalam rekaman video kamera pemantau pembakaran pos polisi terlihat jelas pelaku seorang diri menggunakan sepeda motor.
Pelaku langsung melempar bom molotov ke dalam pos milik Satlantas Polres Gowa.
Diketahui peristiwa ini terjadi sekitar pukul 04.30 WITA di Jalan Sultan Hasanuddin, Kabupaten Gowa.
Sementara itu, Tim Inafis Polres Gowa yang tiba langsung melakukan olah TKP.
Dari olah TKP sementara, petugas hanya menyita barang bukti berupa sejumlah barang yang terbakar.
Selain itu, pelaku pembakaran juga meninggalkan sepucuk surat yang bertuliskan kata-kata pengancaman.
Namun polisi juga sudah melakukan identifikasi untuk mengejar pelaku pembakaran berdasarkan bukti rekaman CCTV.
Pasca peristiwa pembakaran pos polisi yang terjadi di Jalan Sultan Hasanuddin, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Polres Gowa segera membentuk tim gabungan untuk mengejar pelaku.
Polisi akan mengejar pelaku berdasarkan rekaman CCTV dan surat yang ditinggalkan oleh pelaku.
Pos polisi di Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, diduga dilempar bom molotov, tampak beberapa bagian bangunan hangus terbakar.
Seorang pedagang yang biasa berjualan di sekitar pos polisi mengaku tidak mengetahui persis kejadian pelemparan.
Namun ia sempat membersihkan sisa-sisa kebakaran bersama anggota polisi dari Polres Gowa.
Penyerangan pos polisi di Kota Makassar ini disertai adanya sebuah surat, yang berisi ancaman untuk polisi.
Satuan Unit Reskrim Polrestabes Kota Makassar, Sulawesi Selatan, masih terus melakukan penyelidikan guna mengetahui pasti motif di balik teror penyerangan pos polisi.
Tim Inafis Polda Sulawesi Selatan juga telah melakukan olah TKP dan mengamankan serpihan bom molotov di lokasi kejadian.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV