Staf Khusus Presiden Kantongi Catatan dari Tim Posko Merapi di Sleman untuk Presiden Jokowi

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Staf khusus presiden Jokowi, Angkie Yudistia, mengunjungi Posko Utama Penanggulangan Bencana Merapi di Pakem, Sleman, Selasa (11/11/2020). Ia ingin mengetahui secara langsung kondisi Merapi pasca penetapan status siaga.

Angkie Yudistia mengapresiasi kesiapsiagaan tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman yang memantau 24 jam tanpa henti supaya memastikan langkah mitigasi dan evakuasi terukur.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, menemui staf khusus presiden itu dan menjelaskan dinamika pasca status siaga Merapi. Sebanyak 185 orang warga lereng Merapi mengungsi setelah Merapi berubah status menjadi siaga level III.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak Nasdem Mengawal Restorasi

Para pengungsi terdiri dari warga lanjut usia (lansia), ibu mengandung dan menyusui, serta anak-anak. Mereka tinggal dalam radius lima kilometer dari puncak Merapi.

“Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi jika Merapi mengalami peningkatan aktivitas dan erupsi bisa terjadi sewaktu-sewaktu,” ujar Makwan, seperti yang tertulis dalam siaran pers.

Makwan juga bercerita kepada staf khusus presiden Jokowi, jika kondisi Gunung Merapi saat ini tidak menunjukkan indkasi seperti letusan 2010. Meskipun demikian, tim di lapangan telah menyiapkan antipasi untuk menghadapi segala kemungkinan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 6 Tokoh Ini

Sementara, Angkie Yudistia meyakini seluruh personel yang bertugas adalah orang terbaik dan terlatih dalam krisi kebencanaan. Pengalaman erupsi Merapi 2006 dan 2010 menjadi bekal menghadapi kondisi Gunung Merapi saat ini dan waktu mendatang.

“Beberapa catatan dari tim Posko Penanggulanan Bencana Gunung Merapi pasca status siaga Merapi akan disampaikan kepada Presiden Jokowi setibanya di Jakarta akhir pekan ini,” kata Angkie.

Penulis : Switzy-Sabandar

Sumber : Kompas TV