> >

Curhat Suami Pasca Kematian Sang Istri yang Jadi PSK

Berita daerah | 8 November 2020, 19:27 WIB
Ilustrasi: kematian Pekerja Seks Komersial (PSK) di Sleman. (Sumber: Grid/Kompas.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Dalam rekonstruksi kematian seorang pekerja seks komersial (PSK) DP (41) di hotel Sleman, Minggu (8/11/2020), suami korban, B (35) juga hadir.  Kepada wartawan, ia menceritakan perjalanan cintanya dengan sang istri yang sudah dinikahinya selama 12 tahun.

Pada awal pernikahan, B bekerja sebagai penjual ponsel di Kota Madiun Jatim, sedangkan DP bekerja di pabrik. Setelah anak pertama lahir, perekomian mereka semakin sulit dan serba kekurangan.

Suatu ketika, DP berbicara kepadanya. Ia meminta izin untuk bekerja sebagai PSK.

“Dia minta izin ikut kerja teman-temannya, dilema, tetapi saya tidak bisa melarang dia karena terus merasa kesulitan ekonomi, jadi saya izinkan dengan catatan di bawah pengawasan saya,” ujar B.

Baca Juga: Menguji Fakta Kematian PSK di Hotel Sleman

B pun tetap bekerja, sebagai makelar dengan penghasilan yang tidak tentu.

Sebelum kematian DP, B sempat berkomunikasi dengan istrinya itu via WhatsApp. Ketika itu, si B sedang menunggu DP berkencan. Ia menunggu di dalam mobil, sedangkan istrinya berada di dalam hotel.

Percakapan terakhir berisi seputar B yang sudah mengantuk dan berharap istrinya sudah selesai melayani tamu, tetapi sang istri menjawab tamunya mau menambah jam. Akhirnya, B tetap menunggu di dalam mobil.

Saat menunggu istrinya bekerja, B merasa tidak enak. Dia mendengar suara seperti benda jatuh dari arah kamar tempat sang istri melayani tamu.

Ia pun segera menghubungi sang istri melalui WhatsApp, namun tidak direspons.

Penulis : Switzy-Sabandar

Sumber : Kompas TV


TERBARU