> >

Hasto: Ada Politik Intimidasi di Surabaya. Bu Risma Jadi Korban

Politik | 7 November 2020, 22:10 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (Sumber: Ihsanuddin/Kompas.com)

SURABAYA, KOMPAS.TV - Pilkada Surabaya 2020 memanas di tengah masa kampanye. Malahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi korban intimidasi.

Hal itu diakui Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto. Menurutnya, bentuk intimidasi di antaranya berupa tuduhan pembohongan publik hingga tudingan melanggar netralitas kepala daerah.

Baca Juga: Lagi, Risma Dilaporkan ke Bawaslu Soal Kampanye Pilkada Surabaya

"Ada politik intimidasi di Surabaya. Bu Risma menjadi korban politik intimidasi," kata Hasto usai konsolidasi dengan pengurus DPC PDI-P Surabaya, Sabtu (7/11/2020), dikutip dari Kompas.com.

Hasto mengatakan, jika ada gerakan politik intimidasi, itu menandakan adanya kepanikan kelompok tertentu menyusul semakin tingginya hasil survei elektoral pasangan calon yang diusung PDI-P di Pilkada Surabaya.

"Adanya intimidasi menunjukkan bahwa pasangan Eri Cahyadi-Armuji lebih diterima oleh publik," ujarnya.

Sesuai pesan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, kata Hasto, masyarakat Surabaya adalah masyarakat yang cerdas dan egaliter, sehingga apa pun bentuk intimidasi tidak laku di Surabaya.

"Rakyat Surabaya ini cerdas dan egaliter, jadi politik intimidasi tidak laku di Surabaya," tegasnya.

Baca Juga: Hasto Bantah Silang Pedapat dengan Risma soal Paslon PDI-P di Pilkada Surabaya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Sumber: KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)

Beberapa waktu terakhir Risma dilaporkan ke Bawaslu Kota Surabaya oleh Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) karena terlibat aktif dalam sebuah kampanye daring.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU