Aksi Tolak UU Cipta Kerja Berlangsung Ricuh
Berita daerah | 24 Oktober 2020, 12:37 WIBBANYUWANGI, KOMPAS.TV - Unjuk rasa tolak Undang-undang cipta kerja di Banyuwangi Jawa Timur pada Kamis (22/10) berlangsung ricuh. Kericuhan terjadi saat demonstran mencoba merobohkan gerbang gedung DPRD dan menyerang Polisi.
Unjuk rasa tolak Undang-undang cipta kerja di depan kantor Bupati dan Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur awalnya berjalan lancar. Massa yang didominasi pelajar menuntut pencabutan Undang-undang cipta kerja karena dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil.
Namun aksi berubah ricuh saat massa menyerang anggota polisi dengan lemparan batu dan petasan kembang api. Beruntung kericuhan dapat dihalau oleh polisi dengan memukul mundur massa menggunakan mobil water canon dan tembakan gas air mata.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin mengatakan bahwa Polisi sudah menangkap beberapa demonstran yang diduga menjadi provokator, mereka langsung diamankan dan dibawa ke kantor Polisi.
Dalam aksinya, massa sempat memasang celana dalam di depan papan nama DPRD setempat sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah.
Salah satu orator aksi, yakni Usman mengatakan bahwa aksi ini merupakan yang kedua kalinya dan akan digelar kembali aksi serupa, hingga pemerintah membatalkan UU Cipta Kerja.
Sementara itu, beberapa anggota kepolisian masih disiagakan di lokasi demo untuk mengantisipasi aksi susulan.
#OmnibusLaw #UUCiptaKerja #DemoMahasiswaRicuh #DPRDBanyuwangi #MosiTidakPercaya #PembangkanganSipil #Berita Jember
Penulis : KompasTV-Jember
Sumber : Kompas TV