Ini Jenis Senjata Api yang Dijual Oknum Anggota Polisi ke KKB Papua
Kriminal | 24 Oktober 2020, 10:43 WIBJAYAPURA, KOMPAS TV - Seorang oknum anggota polisi yang berdinas di satuan Brimob berinisial Bripka JH ditangkap tim gabungan TNI dan Polri di bandara Nabire pada Kamis (22/10/2020).
Penangkapan terhadap Bripka JH dilakukan karena diduga kedapatan akan menjual senjata api ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw membenarkan bahwa tim gabungan TNI-Polri menggagalkan jual-beli senapan di Nabire. Dari penggagalan itu, seorang oknum anggota Brimob diamankan.
Baca Juga: Detik-detik Markas KKB Terbongkar Gara-gara Asap, TNI Mendekat Tembak Mati Anak Buah Egianus Kogoya
"Benar, tim gabungan berhasil menggagalkan jual-beli senjata api yang melibatkan anggota Brimob, yakni Bripka JH," kata Irjen Paulus di Jayapura, Papua, Jumat (23/10/2020).
Paulus mengatakan, usai ditangkap di Bandara Nabire, Bripka JH langsung ditahan di Jayapura.
Saat ini, kata dia, tim gabungan TNI-Polri tengah mendalami kasus ini, karena ada kemungkinan penjualan senjata api dilakukan kepada kelompok kriminal bersenjata atau KKB.
Menurut Paulus, sebenarnya informasi terkait jual-beli senjata api ini sudah lama dideteksi oleh pihaknya bersama aparat TNI.
Baca Juga: Baku Tembak Satu Jam, TNI Rebut Senpi dan Lukai KKB
Namun, kasus ini baru terungkap setelah anggota Brimob diamankan. Dari tangannya, petugas menyita dua pucuk senjata api yang dibawanya ke Nabire.
Adapun senjata api yang dijual Bripka JH yakni senjata serbu jenis M-16 dan M4. Senjata M-16 merupakan senapan serbu yang ringan dengan berat hanya 2,9 kikogram.
Senanpan ini mempunyai kaliber 5,56 mm yang beroperasi dengan sistem gas. Meski ringan, senapan M-16 dapat menghasilkan efek melukai cukup besar akibat dampak peluru yang ditembakkannya.
Sedangkan senapan M4 merupakan senapan serbu paling mutakhir dari keluarga M16.
Baca Juga: Mahfud: Yang Minta Aparat Ditarik dari Papua Itu KKB, Bukan Masyarakat
M4 punya dua mode tembakan, yaitu semiotomatis dan rentetan tiga peluru sekali picu.
Senapan ini menggunakan sistem gas dan pendingin udara. Cocok digunakan untuk pertempuran jarak dekat karena sifatnya yang ringan dan nyaman untuk ditenteng.
Berat kosong senapan M4 ini hanya 2,52 kg dan menjadi 3 kg begitu diisi magasin dengan 30 peluru.
Lebih lanjut, Paulus mengatakan, berdasarkan pengakuan rekan Bripka JH yang menjadi perantara, transaksi jual beli senjata api ini dilakukan sudah enam kali.
Baca Juga: 3 Prajurit TNI Ditembaki KKB Papua Pimpinan Lamek Taplo, Begini Kondisinya
"Sudah terjadi aktivitas jual-beli senjata api sebanyak enam kali," kata dia.
Dia menduga senapan serbu itu nantinya digunakan pihak tak bertanggung jawab untuk mengganggu kamtibmas juga menembak warga sipil dan aparat keamanan.
Saat ini, kata dia, penyidik masih mendalami kasus tersebut, sambil menunggu salah seorang saksi yakni mantan anggota TNI yang saat ini dalam perjalanan ke Jayapura.
Baca Juga: Tim Gabungan TNI-Polri Tangkap Oknum Polisi Pemasok Senjata untuk KKB Papua di Bandara
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV