Perekonomian Indonesia Bisa Kembali Normal, Ini Syaratnya
Berita daerah | 15 Oktober 2020, 19:25 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Ekonom UGM Akhmad Akbar Susamto menjelaskan dinamika perekonomian Indonesia di masa pandemi Covid-19. Ia memperkirakan jumlah penduduk miskin di Indonesia bertambah akibat Covid-19.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 mencapai 26,42 juta jiwa. Jumlah itu lebih banyak 1,63 juta jiwa jika dibandingkan dengan data BPS pada September 2019.
“Data September 2020 belum dirilis, tetapi saya yakin jumlah penduduk miskin bertambah banyak,” ujarnya, Kamis (15/10/2020).
Baca Juga: 7 Temuan Riset Terbaru Dosen UGM Soal Isu Penundaan Pilkada 2020
Meskipun demikian, ia menilai upaya pemerintah mengeluarkan kebijakan berbagai program bantuan sosial sudah benar, walaupun jumlah bantuan yang diberikan relatif kecil dan belum mencakup keluarga miskin yang terdampak Covid-19.
Selain bantuan untuk keluarga miskin, ada pula bantuan untuk pelaku usaha UMKM. Namun, pelaksanannya juga masih tersendat-sendat. Kendalanya, ketiadaan data yang valid dan lengkap terkait UMKM terlebih usaha ultra mikro.
Akbar juga menjelaskan, ada tiga tahap perekonomian Indonesia terkait pandemi Covid-19. Pertama, tahap survival yang di dalamnya terdapat kebijakan terbaik yang bisa dilakukan dengan mitigasi dan meminimalkan dampak pandemi Covid-19.
Kedua, tahap pemulihan. Dalam tahap ini, negara sudah bisa memperbaiki kondisi perekonomian menuju posisi awal sebelum pandemi Covid-19.
Baca Juga: Reaksi Sultan HB X Saat Melihat Alat Deteksi Covid-19 GeNose Buatan UGM
Ketiga, tahap pertumbuhan kembali. Dalam tahap ini, orang kembali mengejar pertumbuhan yang sempat tertunda akibat pandemi.
Penulis : Switzy-Sabandar
Sumber : Kompas TV