> >

Phonska Oca Tingkatkan Produktivitas Padi di Lahan Kritis

Berita daerah | 13 Oktober 2020, 18:09 WIB
Tim Petrokimia gresik bersama warga menggelar panen perdana pafdi di demplot Desa Mokdale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao. (Sumber: SPDP Petrokimia Gresik Wilayah Rote Ndao)

KUPANG, KOMPAS.TV - Tim Petrokimia Gresik menggelar panen padi hasil demonstration plot (demplot) di Desa Mokdale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/10).

Demplot ini menggunakan pupuk NPK Phonska Plus dan Phonska Oca. Pupuk non-subsidi rekomendasi Petrokimia Gresik ini berhasil meningkatkan produktivitas hingga 3 kali lipat dibandingkan rata-rata hasil panen petani setempat. Dimana untuk 1 hektar lahan demplot produktivitasnya mencapai 12,48 ton/ha hasil ubinan, sedangkan rata-rata hasil panen padi di NTT hanya berkisar 4,5 ton/ha.

"Demplot ini merupakan komitmen perusahaan mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya di masa wabah Covid-19," ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo.

Peningkatan produktivitas ini, semakin penting sebagai upaya pemulihan perekonomian nasional di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Dengan hasil panen yang melimpah, imbuhnya, maka kesejahteraan petani pun terdongkrak. Sekaligus mendukung sektor pertanian agar tetap memberikan kontribusi positif dalam pereknomian nasional.

"Kami berharap rekomendasi pemupukan pada demplot ini juga diaplikasikan oleh petani NTT lain, sehingga peningkatan produktivitas pertanian bisa dijalankan serentak," ujar Dwi Satriyo.

Penggunaan Phonska Oca, lanjut Dwi Satriyo, merupakan upaya Petrokimia Gresik untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan melalui peningkatan produktivitas tanaman sekaligus perbaikan kondisi tanah.

Hal ini sangat penting mengingat berdasarkan data Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) tahun 2018, setidaknya 70 persen dari 8 juta hektar lahan sawah di Indonesia kurang sehat. Artinya, sekitar 5 juta hektar lahan sawah memiliki kandungan bahan organik yang rendah.

Kondisi ini disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah penggunaan pupuk anorganik dan pestisida yang berlebihan dalam jangka panjang yang menyebabkan kandungan bahan organik dalam tanah terdekomposisi dan semakin sedikit.

 “Untuk itu melalui kegiatan ini, kami juga ingin meningkatkan kesadaran petani tentang pentingnya penggunaan pupuk organik, dalam hal ini adalah Phonska Oca” ujar Digna.

Phonska Oca merupakan gabungan antara pupuk majemuk NPK dan pupuk organik dalam bentuk cair, dengan kandungan C-Organik minimal 6%, unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan diperkaya unsur mikro serta mikroba yang sangat bermanfaat untuk tanaman.

Penulis : KompasTV-Kupang

Sumber : Kompas TV


TERBARU