Demo Tolak Omnibus Law di Kota Malang Ricuh
Berita daerah | 8 Oktober 2020, 14:45 WIBMalang, KompasTV Jawa Timur - Demonstrasi menolak pengesahan undang-undang Cipta Kerja di kota Malang ricuh. Massa yang yang kecewa dengan undang-undang yang baru disahkan ini melampiaskan kekecewaan dengan melempari gedung DPRD kota Malang.
Massa aksi yang menolak undang-undang Cipta Kerja ini melempari gedung DPRD kota Malang dengan botol, batu hingga petasan. Dalam aksinya massa juga membakar ban dan spanduk.
Imbauan petugas Kepolisian untuk menenangkan massa aksi melalui pengeras suara tidak dihiraukan oleh massa aksi hingga kericuhan terus terjadi.
Polisi yang mengamankan jalannya aksi unjuk rasa terpaksa menembakkan water canon dan gas air mata untuk memecah konsentrasi massa.
Sebagian massa yang berada di taman alun alun tugu kocar kacir karena tembakan gas air mata. Meski polisi menembakkan gas air mata dan water cannon, namun sebagian massa aksi tetap bertahan dan terus melempari petugas yang berjaga di depan gedung DPRD kota Malang.
Dalam aksi unjuk rasa kali ini hanya ada satu tuntutan yakni menuntut Pemerintah dan DPR RI membatalkan undang-undang Cipta Kerja yang sudah disahkan.
Sekitar ribuan massa aksi dari berbagai elemen dan mahasiswa, tumpah ruah di depan gedung DPRD dan Balai Kota Malang sejak kamis siang (08/10).
Sementara itu di dalam gedung dewan sendiri sedang berlangsung pameran batik oleh pelaku UMKM, yang mayoritas merupakan ibu-ibu. Mereka pun berhamburan keluar melalui pintu belakang gedung.
Selain itu, kerusuhan unjuk rasa ini juga membuat polisi terluka. Nampak dua personel kepolisian terluka di bagian tangan, dan satu lainnya mengalami sesak nafas.
#Malang #Jatim #Omnibus #Law #Demo #Ricuh #DPR #Buruh #Mahasiswa
MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR :
facebook :https://www.facebook.com/kompastvjatim
instagram :https://www.instagram.com/kompastvjatim
twitter :https://twitter.com/kompastvjatim
Penulis : KompasTV-Surabaya
Sumber : Kompas TV