Pasien Covid-19 Keluhkan Kehilangan Kemampuan Indera Penciuman, Gejala Baru?
Berita daerah | 4 Oktober 2020, 18:56 WIBKARANGASEM, KOMPAS.TV - Kehilangan kemampuan indera penciuman, kini jadi salah satu efek samping yang dilaporkan pasien covid-19.
Beberapa waktu lalu, ratusan warga di Banjar Dinas Keciciang Islam, Desa Bungaya Kangin, Karangasem, Bali sempat mengalami hilangnya indera peciuman, bahkan hingga beberapa bulan.
Hal ini dirasakan warga tanpa disertai gejala lain seperti flu, batuk, pilek ataupun demam.
Hal inipun sempat membuat warga resah dan khawatir hal ini menjadi gejala spesifik covid-19.
Saat mendapatkan informasi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem pada waktu itu langsung menindaklanjuti hal ini dengan melakukan pelacakan.
Pasalnya, penyelidikan epidemiologi adalah hal yang paling akurat untuk memastikan ada tidaknya hubungan gejala hilangnya indera penciuman dengan orang orang yang dinyatakan positif covid-19.
Berdasarkan data yang dilaporkan satuan tugas penanganan covid-19 nasional, gejala kehilangan indera penciuman tidak masuk ke dalam 13 gejala covid-19 yang dilaporkan dan dirasakan pasien.
Namun, seorang penyintas menyebut dirinya kehilangan indera penciuman dan tidak bisa membaui apapun.
Rata-rata, gejala pasien positif covid-19 yang dilaporkan masih didominasi batuk, demam, sesak napas, lemas dan pilek.
Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menyebut banyak penyebab yang bisa menjadi penyebab hilangnya indera penciuman.
Karena itu, tes swab PCR masih menjadi sarana paling akurat untuk memastikan seseorang terinfeksi covid-19 atau tidak.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV