Kotak Kosong Jadi Bukti Minimnya Kader Partai
Berita daerah | 30 September 2020, 01:01 WIBSAMARINDA, KOMPAS.TV - Perhelatan pilkada di Kalimantan Timur membuat fenomena baru melawan kotak kosong dari dua kabupaten kota yakni Balikpapan dan Kutai Kartanegara.
Fenomena ini membuat asosiasi peduli demokrasi Indonesia Kaltim melihat adanya indikasi demokrasi yang bertumpu pada kekuatan modal atau indikasi kapitalis dan ada indiaksi kandidat yang memiliki modal untuk memboyong semua partai untuk menutup ruang bagi calon pasangan lain.
Selain itu munculnya calon melawan kotak kosong merupakan bentuk timpangnya demokrasi dan orentasi partai tidak meletakan program kerja atau visi misi yang ditawarkan para calon tapi bertumpuh pada kekuatan modal.
Koordinator APDI Kaltim Bachmid Wijaya mengganggap kaderisasi partai tidak berjalan dengan baik sehingga tidak bisa melahirkan kader terbaiknya untuk menjadikan salah satu calon atau ada oligarki didalamnya.
Dengan demikian pihaknya, menyeruhkan kepada KPU agar sosialisasi pemilih untuk memilih kolom kosong dan paslon harus seimbang, jangan sampai berat sebelah. Masyarakat pun harus diedukasi mengenai kotak kosong dan dampak yang terjadi jika memilih kotak kosong.
Dirinya pun tidak menapikan jika di lapangan terbangun simpul-simpul pemenangan kotak kosong juga jadi hak masyarakat, karena itu bagian dari ekspresi politik, maka mereka tidak bisa dibungkam.
#KotakKosong#MinimKader#KekuatanModal
Penulis : KompasTV-Tenggarong
Sumber : Kompas TV