> >

5 Warga Tak Sadar, yang Ditawari Jalur Tikus Hindari Razia Rapid Test Ternyata Danramil

Peristiwa | 27 September 2020, 17:43 WIB
Ilustrasi: razia operasi penegakan protokol kesehatan di tengah ancaman covid-19. (Sumber: Kompas.com)

PALU, KOMPAS.TV - Aparat Polsek Palu Utara menangkap lima warga yang menawarkan jalan alternatif atau jalan tikus untuk menghindari razia rapid test Covid-19 di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Lima warga tersebut berinisial Uh (47), IF (32), SU (49), AS (40), dan FE (30). Kelimanya diamankan saat beroperasi.

Tanpa sadar, mereka ternyata menawarkan jasa jalan tikus kepada Danramil 1306-07/Tawaeli Kapten Infanteri Edi Riado Hermawandi.

Akibatnya, kelima warga diamankan polisi dan diperingatkan untuk tidak mengulangi perbuatan mereka.

"Pak Danramil langsung berkoordinasi dengan saya. Akhirnya kita menuju TKP dan kita amankan kelima orang tersebut. Kita bawa ke Posko Covid," kata Kapolsek Palu Utara Iptu Rustang, Jumat (25/9/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Pengendara Mobil Tabrak Satpol PP saat Razia Yustisi, Polisi Duga ada Gangguan Jiwa

Kondisi serba susah di masa covid, lima warga di Palu bikin ulah, dengan menjalankan bisnis menunjukan jalan tikus bagi pelaku perjalanan yang tidak memiliki surat hasil rapid tes ke petugas covid-19 yang berjaga di pintu masuk wilayah Kota Palu, Jumat (25/9/2020). (Sumber: istimewa)

Sasar Warga Tak Punya Surat Rapid Test

Rustang menjelaskan, kelima warga itu mengaku menawarkan jasa antar bagi warga yang tak memiliki surat keterangan rapid test dan hendak masuk ke Palu.

Sekali antar, kelima warga itu memasang tarif sekitar Rp 50.000 sampai Rp 300.000. Setelah sepakat, warga tersebut akan mengantarkan lewat jalur tikus.

"Mereka ini menawarkan jasa bagi pengguna jalan yang tidak memiliki surat keterangan rapid test. Jadi kalau cocok harga mereka akan membonceng pengguna jalan tersebut melewati jalan tikus, tanpa melalui pemeriksaan petugas Covid," kata Rustang.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU