Tradisi Bubur Asyura Tetap Bertahan Di Palembang
Berita daerah | 30 Agustus 2020, 03:21 WIBPALEMBANG,KOMPAS.TV-Memasuki tanggal 10 Muharam, ada tradisi unik yang dilakukan masyarakat Palembang di Kelurahan 30 Ilir Kecamatan Ilir Barat II, yakni menyantap Bubur Asyura.
Dalam Bahasa Arab, Asyura berarti hari kesepuluh dari bulan Muharam.
Masjid Suro Al-Mahmudiyah, mempertahankan tradisi membuat bubur asyura bersama masyarakat setempat.
Pembuatan bubur asyura membutuhkan bahan yang tidak sedikit. Panitia menyediakan bahan utama beras 40 kilogram, 20 kilogram daging sapi dan potongan daging sapi, serta bumbu rempah lainnya.
Bahan tersebut dimasak dalam dua panci besar selama empat jam. Dan cukup untuk 2 ribu porsi.
Pengurus Masjid Al-Mahmudiyah, Kiagus Abdul Rasyid Naning, menerangkan, selain disantap bersama, bubur asyura juga menjadi menu berbuka bagi yang berpuasa sunnah.
Kenikmatan bubur asyura mengundang antusiasme dari warga sekitar masjid, termasuk anak yatim dan warga kurang mampu.
Pembagian bubur asyura yang merupakan tradisi tahunan, menjadi momen untuk berbagi dengan sesama, sembari mengharapkan berkah di tahun baru Hijriyah.
#10Muharam #BuburAsyura #Palembang
Penulis : KompasTV-Palembang
Sumber : Kompas TV