Ibu 75 Tahun Dibunuh Anak Kandung dan Menantu, Jenazahnya Digantung Biar Disangka Bunuh Diri
Kriminal | 26 Agustus 2020, 10:19 WIBTEMANGGUNG, KOMPAS TV - Nahas benar nasib Naruh, warga Dusun Jeketro RT 01 RW 04 Desa Karangwuni, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Pasalnya, ibu berusia 75 tahun itu harus meregang nyawa dengan cara mengenaskan di tangan anak kandungnya dan menantunya sendiri.
Kini, kedua tersangka yakni anak korban berinisial SP (48) yang bekerja sebagai buruh serabutan dan menantu korban HM (32) bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) sudah ditangkap Polisi.
Baca Juga: Viral Ancam Bunuh Ibu Kandung Saat Live Facebook
Mereka saat ini sudah meringkuk di rutan Polres Temanggung untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait kasus pembunuhan yang dilakukannya.
Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP M Alfan mengatakan kejadian nahas itu terjadi di belakang rumah korban pada Sabtu (22/8/2020) dini hari sekira pukul 03.00 WIB.
Kasus pembunuhan ini diduga telah direncanakan oleh kedua pelaku. Sebab, tiga jam sebelum pembunuhan tersangka SP menyiapkan segala perlengkapannya.
Ia memotong tali terpal lalu membuat simpul pada Sabtu (22/8/2020) sekira pukul 00.00. Selang 3 jam kemudian, SP masuk ke dalam rumah yang ditinggali ibu kandungnya.
Tersangka SP tak sendiri. Ia mengajak serta istrinya HM. Kemudian keduanya masuk ke kamar korban.
Baca Juga: Pembunuh Pengusaha di Kelapa Gading Ternyata Baru Berlatih Menembak Sehari Sebelum Beraksi
Tanpa berpikir panjang, SP menghujamkan kepala Naruh (75) sebelah kiri menggunakan sebilah kayu.
Menurut AKP M Alfan, ketika dipukul anaknya korban sedang tertidur pulas. Selanjutnya, kedua tersangka membawa korban ke belakang rumah.
"Tersangka SP dan HM bekerja sama mengangkat hingga menjerat leher korban dengan kain terpal yang sudah disediakan sebelumnya," kata Alfan dikutip dari Tribunjateng.com pada Rabu (26/8/2020).
Setelah itu, korban digantung di pohon rambutan yang berada di belakang rumah agar dikira bunuh diri.
Usai meenggantung Naruh, menantu korban masuk ke dalam rumah. Sedangkan SP masih memandangi mayat ibunya yang tergantung di pohon selama 5 menit. Ia ingin memastikan bahwa ibunya sudah benar-benar tewas.
Baca Juga: Pelaku Tertangakap! Ini Fakta-Fakta Pembunuhan Sadis 1 Keluarga di Sukoharjo
Setelah memastikan korban tewas, SP melanjutkan skenario berikutnya. Ia berpura-pura mengambil beras. Lalu melangkahkan kakinya menuju sumur yang ada di belakang rumah tak jauh dari tempat ibunya digantung di pohon.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV