> >

Sekolah TK SDIT Al Fathir Kota Tangerang Buka PPDB Tahun Ajaran 2025/2026, Ada Peluang dan Tantangan

Sekolah | 29 Oktober 2024, 00:33 WIB
Launching PPDB Tahun Ajaran 2025/2026 Sekolah TK SDIT Al Fathir Kota Tangerang, Minggu (27/10/2024). (Sumber: Kompas.tv)

KOTA TANGERANG, KOMPAS.TV – Masa Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB sekolah untuk ajaran tahun depan (2025/2026) telah dibuka.

Baca Juga: Abdul Mu'ti Sebut Kurikulum Merdeka, PPDB Zonasi, dan Peniadaan UN akan Dievaluasi

Salah satu yang telah membuka pendaftaran untuk murid baru adalah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Islam dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Fathir di Kota Tangerang, Banten.

“Kami perkenalkan TK (Taman Kanan-Kanan Islam) dan SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Al-Fathir. Diharapkan dengan kegiatan-kegiatan yang kami persembahkan dapat menjadi tolak ukur dalam memilah sekolah,” ujar Kepala Sekolah TK Islam dan SDIT Al Fathir, Umu Athia saat Gebyar Maulid & Grand Launching PPDB 2025/2026 di Tangerang City, Minggu (27/10/2024).

“Al-Fathir bisa menjadi pilihan utama bagi orang tua yang menginginkan sekolah unggul tidak hanya dari segi akademik, tetapi juga dalam pengembangan karakter dan nilai- nilai agama pada anak,” katanya.

Umu menjelaskan, melalui pendidikan ini berupaya mewujudkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlakul karimah sesuai ajaran Rasulullah.

“SDIT selalu berkomitmen mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam setiap aspek pendidikan,” imbuhnya.

Pemateri Gebyar Maulid & Grand Launching PPDB, Enden Daenuri mengatakan, tantangan pendidikan dalam membangun karakter atau akhlak peserta didik tidak mudah.

Terlebih di tengah derasnya arus perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi informatika, di antaranya ditandai gejala sakit mental berupa fear of missing out (FOMO) yang melanda Gen Z.

Baca Juga: BMPS Protes Sistem PPDB Terkait Dugaan Banyak Siswa 'Titipan' dan Jual Beli Bangku

Oleh karena itu, sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam proses pengidolaan atau menjadikan Rasululah sebagai idola. 

“Setidaknya ada 4 strategi yang harus dilakukan sekolah dalam proses ini. Yaitu pengajaran, teladan, pembiasaan, dan pembudayaan,” ujar Enden.

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU