Marak Kasus Perundungan Anak Sekolah, Politikus Golkar Pertanyakan Efektivitas Kurikulum Merdeka
Sekolah | 3 Oktober 2023, 18:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Nur Purnamasidi mempertanyakan efektivitas penerapan Kurikulum Merdeka yang digagas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Hal ini menanggapi maraknya aksi perundungan atau bullying yang melibatkan anak-anak sekolah sebagai pelaku dan korban di beberapa daerah di Indonesia dalam beberapa waktu terkini.
"Ini menurut saya harus pertanyakan kepada Mendikbudristek. Berarti evaluasi, monitoring oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi terhadap Kurikulum Merdeka ini tidak efektif," kata Purnamasidi kepada KompasTV, Selasa (3/10/2023).
Baca Juga: Kondisi Terkini Siswa SMP Korban Bully di Cilacap: Patah Tulang Rusuk dan Harus Dioperasi
"Jadi kasus bully di sekolah ini tentu sesuatu yang membuat kita agak marahlah dengan fenomena seperti ini," sambungnya.
Politikus Partai Golkar itu meminta Nadiem segera mencari solusi untuk permasalahan tersebut.
"Dan apalagi ini terjadi di instansi pendidikan dan mas menteri sejak awal menduduki jabatan sebagai Mendikbudristek, beliau sudah me-launching namanya Kurikulum Merdeka."
"Basis tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah membangun dan mewujudkan insan pancasilais, pelajar Pancasila," ujarnya.
Namun, bila merujuk fenomena yang terjadi, menurut Purnamasidi, Kurikulum Merdeka malah tak menghasilkan pelajar yang menganut prinsip Pancasila.
"Kalau kemudian output-nya malah bullying di sekolah-sekolah tentu kami dari Komisi X mempertanyakan efektivitas dari pencapaian pendidikan Kurikulum Merdeka."
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV, Antara