6 Pemain Ini Disebut sebagai Penerus Diego Maradona
Kompas sport | 12 April 2020, 19:10 WIBKOMPAS.TV - Bagi masyarakat Argentina, sosok Diego Maradonna dikultuskan sebagai dewa sepak bola. Apalagi, dia mampu membawa negaranya menjuarai Piala Dunia 1986.
Bagi Argentina, itu menjadi titel dunia terakhir yang mampu mereka raih hingga saat ini.
Baca Juga: Luis Suarez Ternyata Mengidolakan Legenda Argentina Gabriel Omar Batistuta
Kala itu, Maradona menjadi bintang La Albiceleste, Meski sempat membuat kontroversi dengan “Gol Tangan Tuhan”-nya, permainannya menimbulkan decak kagum.
Sosoknya bahkan kerap diperbandingkan dengan legenda Brasil, Pele. Kehebatan Maradona, membuat rakyat Argentina kerap mendambakan penerusnya.
Baca Juga: Messi Ungkap Pemain Barcelona Setuju Gajinya Dipotong 70 Persen
Sejumlah pemain pun kerap disebut sebagai suksesor Maradona. Namun, hingga kini belum ada yang berhasil membawa negara tersebut menjadi kampiun dunia.
Berikut ini, lima pemain yang pernah disebut sebagai suksesor mantan pemain Boca Juniors, Barcelona dan Napoli tersebut.
1. Ariel Ortega
Ariel Ortega merupakan andalan timnas Argentina di Piala Dunia 1998. Dia menjadi pengatur penyerangan Argentina, setelah tampil apik kala membawa Argentina meraih medali perak di Olimpiade 1996.
Disebut sebagai penerus Maradona, Ortega tampaknya terbebani dengan hal itu. Mengenakan nomor 10 di Piala Dunia 1998, pemain yang dijuluki El Burrito (Si Keledai) itu tampil apik di awal turnamen, namun emosinya menjadi tak stabil.
Puncaknya kala Argentina kalah 1-2 dari Belanda di perempat final. Dia dikartu merah wasit setelah menanduk Edwin van der Sar. Performanya di level klub juga tidak terlalu mengesankan.
Setelah bersinar dengan River Plate, dia kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Eropa setelah bergabung dengan Valencia, Sampdoria, Parma dan Fenerbahce. Bahkan saat dengan Sampdoria dia gagal membawa klub itu bertahan di Serie A.
2. Pablo Aimar
Pablo Aimar kerap disamakan dengan Maradona karena gaya bermainnya yang nyars serupa. Memiliki kemampuan dribel bola di atas rata-rata serta visi permainan yang apik membuatnya mengemban tugas sebagai pengatur serangan Argentina.
Dia menjadi andalan Albicelester di Piala Dunia 2002 dan 2006. Sayang, prestasinya di ajang 2006 hanya membawa negaranya hingga babak perempat final.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV