Gaduh Luka Doncic Dikirim ke Lakers, Pemain NBA Sebut Mekanisme Transfer seperti Perbudakan Modern
Sports | 6 Februari 2025, 14:41 WIB
SAN FRANCISCO, KOMPAS.TV - Penggawa Golden State Warriors, Dennis Schroder mengkritik mekanisme pertukaran pemain (trade) NBA usai Dallas Mavericks melego Luka Doncic ke Los Angeles Lakers. Schroder menyebut mekanisme transfer di NBA saat ini seperti "perbudakan modern."
Transfer Luka Doncic ke Lakers pada awal Februari 2025 mengejutkan berbagai pihak karena pebasket Slovenia tersebut dianggap sebagi ikon Mavericks dan masih berusia 25 tahun.
Schroder menilai, keputusan Mavericks melepas pebasket sekaliber Doncic dinilai menunjukkan pemain bisa dilego franchsie NBA begitu saja. Schroder sendiri telah ditukar lima kali di NBA, terakhir dilego Brooklyn Nets ke Warriors pada Desember 2024.
Baca Juga: Gabung LA Lakers, Luka Doncic Sampaikan Pesan Menyentuh untuk Dallas Mavericks
"Ini seperti perbudakan modern. Pada akhirnya, ini perbudakan modern. Siapa pun bisa memutuskan ke mana Anda berlabuh, bahkan jika Anda terikat kontrak," kata Schroder dikutip NBC Sports Bay Area.
"Tentu saja kami mendapat banyak uang dapat memberi nafkah keluarga, tetapi pada akhirnya jika mereka berkata, 'Kamu tidak bekerja besok, kamu pergi ke sana,' mereka bisa memutuskan itu. Mereka harus sedikit mengubahnya (mekanisme transfer)."
Dennis Schroder menyebut mekanisme transfer saat ini membuat pemain tidak memiiki kewenangan akan masa depannya. Atlet asal Jerman itu pun berharap NBA memperbaiki mekanisme transfer di kemudian hari.
Schroder mengaku berharap bisa tetap bermain untuk Golden State Warriors. Namun, ia mengaku bahwa dengan mekanisme saat ini, Warriors bisa tiba-tiba melegonya ke tim lain.
"Agak gila bahwa organisasi bisa memberi tahumu, 'Kami ingin kamu mengutamakan tim, kamu pindah ke sana.' Ini sesuatu yang besar," kata Schroder.
Pindahnya Doncic ke Lakers yang menggegerkan NBA melibatkan tiga tim, yakni Mavericks, Lakers, dan Utah Jazz. Dalam transfer ini, Lakers mendapatkan Maxi Kleber, Luka Doncic, dan Markieff Morris serta uang 55.000 dolar AS dari Jazz.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV